Senin 10 Aug 2020 01:27 WIB

Tim SAR Maksimalkan Pencarian Korban di Pantai Goa Cemara

Kecelakaan laut di Pantai Goa Cemara terjadi pada Kamis (6/8).

Tim SAR Maksimalkan Pencarian Korban di Pantai Goa Cemara. Ilustrasi Tenggelam
Foto: Foto : MgRol112
Tim SAR Maksimalkan Pencarian Korban di Pantai Goa Cemara. Ilustrasi Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL --  Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) akan memaksimalkan upaya pencarian terhadap korban tenggelam akibat kecelakaan laut di Pantai Goa Cemara Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta hingga sepekan setelah dilaporkan terseret arus gelombang pantai tersebut.

Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah IV Bantul Dwi Rias Pramuji mengatakan, batas waktu pencarian korban tenggelam selama tiga hari dengan siaga personel 24 jam, namun dapat dimaksimalkan hingga satu minggu apabila korban belum ditemukan.

"Pencarian korban kecelakaan laut batas waktu tiga hari, stand by 24 jam, tetapi besar kemungkinan dari pihak keluarga minta tambahan waktu apabila itu belum ditemukan, dan kita akan maksimalkan pencarian satu minggu," katanya, Ahad (9/8).

Dengan demikian, jika kecelakaan laut di Pantai Goa Cemara terjadi pada Kamis (6/8), maka maksimal pencarian korban sampai Rabu (12/8), dan hingga Minggu (9/8) malam masih ada satu korban yang belum ditemukan dari total tujuh orang yang terseret ombak pantai.

Menurut dia, tujuh korban kecelakaan laut yang terdiri empat anak dan tiga orang dewasa pada Kamis (6/8) lalu kemungkinan besar terseret arus pada sebuah palung yang saat itu terdapat di Pantai Goa Cemara dan tidak disadari para korban berada di sekitar palung.

"Jadi kita jelaskan terkait palung, karena palung itu memang dari atas (permukaan air) nampak landai, namun arus bawah sangat kencang itu menarik ke tengah, seandainya ada wisatawan ada yang berenang masuk mereka palung susah keluar," katanya.

"Dan apabila mereka tidak bisa bertahan ataupun berenang pasti akan tenggelam dan keseret arus bawah di palung ke tengah," katanya.

Dia mengatakan, ditambah saat kejadian kecelakaan laut itu kondisi ombak pantai cukup tinggi hingga empat meter, sehingga jika pengunjung lengah dan terlalu asyik main air, namun tidak menyadari ombak datang, maka membahayakan keselamatan.

"Gelombang tinggi sudah dari bulan kemarin, rata-rata 2,5 sampai empat meter, biasanya ombak pasang sendiri untuk jam tidak mesti, misal hari ini jam 06.00 WIB, besok bisa jam 07.00 WIB, besoknya lagi jam 08.00 WIB, jadi muter terus air pasang naik ikuti rotasi matahari," katanya.

Diberitakan, tujuh pengunjung objek wisata Pantai Goa Cemara pada Kamis (6/8) sekitar pukul 09.30 WIB dilaporkan terseret ombak pantai, dua orang ditemukan dan kemudian meninggal di rumah sakit. Sementara lima orang lainnya dalam pencarian Tim SAR Gabungan.

Kemudian pada Jumat (7/8) malam, satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal, selanjutnya pada Sabtu (8/8) Tim SAR menemukan tiga korban dalam kondisi meninggal, sehingga masih ada satu korban yang belum ditemukan dan dalam pencarian Tim SAR hingga Ahad (9/8) malam.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement