REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menegaskan situasi Covid-19 di daerahnya masih waspada. Oleh sebab itu, dia meminta, seluruh masyarakat menjaga protokol kesehatan secara ketat. "Karena (Jatim) masih belum sepenuhnya aman," kata Khofifah, Ahad (9/8).
Menurut Khofifah, masih terdapat beberapa kluster baru yang muncul dalam beberapa hari terakhir. Oleh karena itu, jumlah kasus Covid-19 di Jatim naik cukup signifikan. Hal ini bisa muncul lagi apabila masyarakat tidak patuh pada protokol kesehatan.
Dorongan penerapan protokol kesehatan merupakan hal penting dilakukan masyarakat. Sebab, semua komponen warga berpotensi tertular dan menularkan virus corona. Untuk menghadap masalah tersebut, Pemprov Jatim belum lama ini membagikan 26 juta makser secara bertahap sebagai langkah mencegah penyebaran Covid-19.
Di sisi lain, Khofifah melaporkan, total tingkat kesembuhan di Jatim tercatat sebanyak 17.685 orang atau setara 70,96 persen, Sabtu (8/8). Angka ini secara kumulatif maupun prosentatif menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa. "Serta sekaligus melebihi prosentase nasional," ucapnya.
Berdasarkan data dari Kemenkes dan BNPB Pusat, prosentase kesembuhan tingkat nasional sekitar 64,2 persen. Sementara di Pulau Jawa prosentase kumulatif tertinggi setelah Jatim secara berturut-turut, yakni Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 66,1 persen. Kemudian Jawa Tengah sebesar 62,7 persen, DKI Jakarta 62,1 persen, dan Jawa Barat sebesar 58,9 persen.
Adapun rincian total kumulatif pasien sembuh Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta tercatat sebanyak 15.710 orang. Selanjutnya, Jawa Tengah sebanyak 6.571 orang dan Jawa Barat 4.352 orang. Untuk total kumulatif pasien sembuh di DIY sebanyak 552 orang.
Menurut Khofifah, kesembuhan pasien Covid-19 merupakan hasil dedikasi dan perjuangan semua pihak. Untuk itu, dia optimis pandemi Covid-19 di daerahnya bisa terlewati. Apalagi prosentase kesembuhan dari 38 kabupaten/kota di Jatim telah melebihi 50 persen. Bahkan, presentase kesembuhan di 18 kabupaten/kota telah melebihi 75 persen.
Saat ini, Khofifah mengklaim, daerahnya telah melakukan uji cepat (Rapid Test) sebanyak 810.416 sampel sedangkan tes usap (Swab Test) sekitar 153.254 sampel. Hal ini berarti kurang lebih satu dari 50 penduduk di Jatim telah diuji cepat.
"Dan 1 dari 265 telah di swab test dan angka ini terus konsisten meningkat," ungkap perempuan yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) RI ini.