REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Kantor DPC PDI Perjuangan Cianjur, Jawa Barat, di Jalan Abdulah Bin Nuh, Desa Nagrak, dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal, Jumat (7/8). Akibatnya, pintu dan sofa dibagian depan kantor terbakar. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki motif pelemparan tersebut.
Pelemparan bom molotov tersebut pertama kali diketahui petugas piket kantor DPC PDIP, Erlan Suherman. Ia terkejut dengan suara dentuman cukup keras disertai nyala api yang membakar pintu dan sofa yang terletak di bawah pintu.
"Saya langsung lari keluar dan sempat melihat dua pelaku yang melemparkan bom molotov dari samping kantor, bahkan saya sempat mengejar kedua orang pria yang menghilang di kegelapan. Kejadiannya sekitar pukul 02.00 WIB dini hari," katanya, Jumat (7/8).
Erlan kembali ke kantor untuk memadamkan api yang sempat menyala besar di depan pintu dan menghanguskan sofa. Setelah api padam, dia malporkan hal itu ke ketua dan pengurus DPC PDIP Cianjur serta melapor ke Polres Cianjur.
Ia menjelaskan, tidak dapat melihat jelas wajah kedua pelaku karena kondisi di samping kantor gelap, namun dia memastikan kedua pelaku berjenis kelamin laki-laki.
"Keduanya laki-laki, tapi saya tidak dapat melihat ajah keduanya karena gelap," katanya.
Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto, mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP dan menurunkan anggota untuk menjaga hal tidak diinginkan kembali terjadi, bahkan puluhan anggota berseragam dengan senjata laras panjang disiagakan di depan kantor DPC PDIP.
Hingga saat ini, pihaknya sudah mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan meminta rekaman CCTV yang sempat merekam aksi dua orang pelaku yang melemparkan bom molotov ke kantor DPC PDIP Cianjur guna pengembangan kasus tersebut.
"Kami akan segera ungkap dan tangkap pelakunya, saat ini kami masih mengembangkan kasus tersebut guna mengetahui motif dibalik pelemparan bom molotov yang merusak pintu depan serta sofa di depan kantor," katanya.