REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Pelaksana Pelaksana tugas (Plt) Kasubag Umum Rumah Sakit Umum (RSU) Prof. Dr. M Ali Hanafiah, Batusangkar Beni Aqbar mengatakan dua orang korban kecelakaan di lubang tambang Sawahlunto meninggal dunia di tempat dan waktu yang berbeda.
RSUD Ali Hanafiah merawat tiga orang korban kecelakaan tambang Sawahlunto sejak Sabtu (25/7) lalu. Tiga orang tersebut atas nama Adri Gusra (34), Srikusna (55) dan Syafriandi (35). Ketiganya merupakan warga Kecamatan Talawi yang bekerja di lubang tambang batubara milik PT Dasrat Sarana Arang Sejati.
"Pasien yang meninggal adalah Adri Gusra dan Srikusna," kata Beni kepada Republika, Rabu (5/8).
Beni menyebut pasien yang meninggal di RSUD Ali Hanafiah adalah Adri Gusra. Sementara Srikusna meninggal setelah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang. Keduanya meninggal dunia karena kondisi luka akibat terbakar api semakin memburuk.
Kebakaran di lobang tambang terjadi pada pukul 13.00 WIB pada Sabtu (25/7). Saat itu semua pekerja tambang sedang istirahat makan siang dan sholat. Sekitar pukul 13.05 WIB, ketiga pekerja yang terdiri dari kepala lobang, teknisi listrik dan teknisi pompa melakukan pengecekan ke jalur maju lobang B.
Saat ketiganya tiba di lobang cabang 4 untuk memeriksa pompa air di kedalaman 160 meter teknisi listrik mencabut colokan listrik dari mesin pompa air. Kemudian terjadi percikan api dan menyebabkan kebakaran di dalam lobang. Sehingga ketiga pekerja tersebut mengalami luka bakar di bagian badan, tangan dan wajah. Ketiganya langsung dilarikan ke RSUD M Ali Hanafiah di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar.