REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengomentari dukungan Partai Nasdem terhadap pasangan bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel) Muhamad-Rahayu Saraswati (Sara). Adi menilai, meskipun Partai Nasdem tak memiliki kursi di Tangsel, namun dukungan tersebut sedikit banyak memberi pengaruh terhadap pasangan Muhamad-Sara.
"Nasdem di Tangsel pasti punya kader dan loyalis mesti tak punya kursi. Dalam pilkada, satu suara tetap penting meski nggak signifikan," kata Adi kepada Republika, belum lama ini.
Pilkada Tangsel diprediksi bakal diramaikan tiga pasangan calon kepala daerah. Sang pejawat Benyamin Davnie maju diusung Partai Golkar didampingi Pilar Saga Ichsan. Kemudian Siti Nur Azizah-Ruhama Ben maju didukung Demokrat dan PKS. Kemudian Muhamad-Sara dijagokan oleh PDIP, Gerindra, Partai Hanura, Partai Nasdem.
Benyamin sendiri diketahui Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Nasdem Tangsel. Sementara suami dari Siti Nur Azizah, Muhammad Rapsel Ali merupakan kader Partai Nasdem. Secara logika, Partai Nasdem bisa menjatuhkan dukungan kepada Benyamin atau Nur Azizah.
Adi menilai, dukungan tersebut tidak lepas dari kalkulasi rasional para elitis Partai Nasdem. Maka, tak heran dukungan parpol tak seperti bayangan umum publik.
"Perlu dicek apa Benyamin Davnie masih kader Nasdem, banyak rumor sudah tak lagi. Begitu pun dengan suami Azizah, apakah termasuk kader partai yang bisa memutuskan rekomendasi partai? Ini perlu ditelusuri untuk mengetahui secara pasti motif dukungan Nasdem ke Muhammad," ujarnya.
Adi melihat, ada banyak kemungkinan alasan Nasdem mendukung keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dia menambahkan, bisa jadi dukungan Nasdem memang tak terlampau seksi bagi Benyamin dan Azizah lantaran Nasdem tak punya kursi di Tangsel.
"Mungkin juga Nasdem ingin melawan dinasti politik Banten," ungkapnya.
Sebelumnya Partai Nasdem resmi mendukung pasangan Muhamad-Sara sebagai bakal calon kepala daerah Tangerang Selatan (Tangsel) di pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 mendatang. Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad M Ali mengatakan dukungan tersebut telah dipertimbangkan berdasarkan kajian dan hasil survei.
"Tentunya pertimbangan-pertimbangan yang sangat teknis itu sudah kami lakukan kajian, kami juga ada melakukan survei, kami memotret apa kehendak masyarakat yang di Tangsel. Dengan dasar itu kami menjatuhkan pilihan kepada pasangan ini (Muhamad-Rahayu Saraswati)," kata Ali di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.
Saat ditanya lebih lanjut terkait alasan Partai Nasdem tak mendukung Davnie, Ali mengatakan, bahwa hak mengusung ada di DPP Partai Nasdem. Menurutnya, Nasdem dilahirkan bukan semata-mata untuk kepentingan Nasdem sendiri, melainkan mengedepankan harapan masyarakat. "Itu yang jadi ukuran kita melakukan kerja sama usulan politik." ujarnya.