REPUBLIKA.CO.ID, MUNGKID—Sastrawan senior Ajip Rosidi (82) berpulang sebelum mewujudkan keinginan besarnya, berkarya tentang Rasulullah SAW. Kendati belum pernah diungkapkan dalam bentuk apa karya tentang Rasulullah yang dimaksud, hal itu menjadi menjadi keinginan di usia senja penerima gelar Doktor HC Program Studi Budaya Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran tersebut.
Salah satu putri Ajip, Titis Nitiswari mengaku dalam sebuah kesempatan, sebelum jatuh sakit salah satu temannya pernah menanyakan kepada almarhum Ajip Rosidi, perihal tujuan di usianya yang semakin senja.
“Saat itu, bapak sempat mengungkapkan sebuah keinginan untuk membuat sesuatu (karya sastra) tentang Rasulullah,” ujar dia, di Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (30/7).
Hanya saja, lanjutnya, apakah karya tersebut dalam bentuk buku, puisi atau karya sastra yang lain, belum sempat diungkapkan oleh Ajip Rosidi. Namun setelah itu, bapaknya tersebut memang mulai banyak membaca-baca tentang Rasulullah, sebelum akhirnya sakit.
Menjelang akhir hayatnya, kata Titis, Ajip Rosidi sebenarnya juga tengah membuat tulisan roman. Perihal roman ini awalnya juga pernah disampaikan Ajip kepadanya, telah mepunyai ide untuk menulis roman dan judul yang sudah disiapkan adalah ‘Menjadi Indonesia’.