Kamis 30 Jul 2020 14:21 WIB

Perang Budaya Ancaman Non-Militer: Hollywood Hingga Drakor

Korean Wave dinilai sebagai salah satu "ancaman aktual" dalam perang budaya.

Film Parasite.
Foto:

Korean wave diungkap, selain karena sebagai salah satu "ancaman aktual" dalam perang budaya, juga untuk mengevaluasi diri. Kita ternyata sudah terlalu jauh tertinggal dari negara tersebut dalam banyak bidang. Padahal, seperti dijelaskan Arief Budiman dalam Negara dan Pembangunan: Studi tentang Indonesia dan Korea Selatan (1991), kedua negara memiliki banyak persamaan bahkan pernah berada pada titik yang sama.

Yaitu, kondisi perekonomian usai Perang Dunia II relatif sama; pernah mengalami perang saudara; pernah menerapkan sistem parlementer; pemerintahan pernah dido minasi militer; juga pernah dipimpin kekuasaan otoriter dan pernah dijajah Jepang. Meski demikian, harus kita akui, Korsel lebih maju dibandingkan Indonesia. Walau memang, ada banyak perbedaan lainnya di antara kedua negara.

Namun, tentu kita kurang terima kalau salah satu perbedaan yang dimaksud, Indonesia dikategorikan soft state, sementara Korsel hard state seperti disebut Gunnar Myrdal dalam Asian Drama: An Inquiry into The Poverty of Nations (1968).

Soft state bercirikan budaya lemah, inkonsisten, kurang disiplin, ketidakpercayaan sosial, kurang memanfaatkan waktu, dan kurang taat hukum. Hard state sebaliknya. Terlepas dari itu, penguatan jati diri, karakter, dan kebudayaan mutlak dilakukan.

Terlebih, Indonesia punya kelebihan kekayaan, keanekaragaman budaya, dan keindahan alam. Film-film kita harus mengacu ke situ. Apalagi, kalau merujuk UU Perfilman, budaya ditempatkan nomor satu sebagai fungsi perfilman.

Baru berikutnya pendidikan, hiburan, informasi, pendorong karya kreatif. Semen tara ekonomi di urutan terakhir. Karena itu, kita mengapresiasi para sineas idealis yang berkarya tidak semata-mata bermotif ekonomi.

Berkaca dari pengalaman banyak negara, keberpihakan negara memang mutlak di perlukan untuk menghasilkan film-film dan bahan-bahan tontonan berkualitas lainnya, yang bisa ikut serta membangun kebudayaan dan kebanggaan sebagai bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement