REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Rektor Institut Agama Islam (IAIN) Bengkulu Prof Sirajuddin terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini telah menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu. "Sekarang kondisinya batuk, sesak nafas dan sudah kita pasang oksigen, kalau kondisi lainnya masih stabil," kata Direktur RSUD M Yunus Bengkulu Zulkimaulub Ritonga, Rabu (29/7).
Zulkimaulub menambahkan, Prof Sirajuddin mulai menjalani perawatan di RSUD M Yunus Bengkulu pada Senin (26/07). Namun ia mengaku belum mendapat keterangan mengenai apakah rektor tersebut memiliki penyakit penyerta atau tidak dari tenaga medis yang merawat rektor tersebut.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas IAIN Bengkulu Sri Ihsan mengatakan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu telah melakukan screening dengan metode tes cepat terhadap 20 orang yang diduga memiliki riwayat kontak dengan rektor di lingkungan kampus IAIN Bengkulu. "Iya hari ini dilakukan rapid test terhadap 20 orang di kampus IAIN Bengkulu, apa hasilnya kami belum tahu," kata Ihsan melalui sambungan telepon.
Ia juga memastikan aktivitas di kampus IAIN Bengkulu tetap berjalan seperti biasa. "Nanti kerja-kerja rektor untuk sementara dilaksanakan oleh wakil-wakil rektor, jadi tidak ada masalah," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengakui ada dua tambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 di daerah itu yang salah satunya adalah rektor yaitu kasus nomor 212.
Kendati demikian, Herwan enggan menyebut jika kasus nomor 212 itu adalah Rektor IAIN Bengkulu, tapi ia mengakui jika kasus nomor 212 itu adalah salah satu rektor perguruan tinggi di Kota Bengkulu. "Iya benar ada salah satu rektor di Kota Bengkulu yang terkonfirmasi positif Covid-19, tapi diduga dia ini ada riwayat perjalan dari luar daerah," demikian ujar Herwan.