Senin 27 Jul 2020 15:42 WIB

Pakar: Stunting Bukan Pendek karena Genetik atau Kerdil

Terjadinya stunting bersamaan dengan hambatan pertumbuhan organ lainnya.

Stunting tidak sama dengan anak pendek karena genetik atau kerdil. [Foto: ilustrasi keluarga]
Foto: www.freepik.com
Stunting tidak sama dengan anak pendek karena genetik atau kerdil. [Foto: ilustrasi keluarga]

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof dr Endang L Achadi mengemukakan stunting tidak sama dengan anak pendek karena genetik atau kerdil. Pemahaman yang salah di masyarakat karena menganggap anak yang tumbuh dengan tubuh pendek mengikuti potensi genetik orang tuanya yang juga tidak tinggi.

Endang menjelaskan yang sesungguhnya terjadi, anak tumbuh menyesuaikan diri dengan lingkungan. Lingkungan yang dimaksud, yaitu proses pertumbuhan selama dalam kandungan dan beberapa bulan setelah dilahirkan.

Baca Juga

"Stunting bukan semata pada ukuran fisik pendek, tapi lebih pada konsep bahwa proses terjadinya stunting bersamaan dengan proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan perkembangan organ lainnya, termasuk otak, jantung, ginjal dan lain-lain," kata Endang dalam webinar bedah buku pencegahan stunting yang ditulis oleh beberapa pakar, dipantau di Jakarta, Senin (27/7).

Endang menerangkan kondisi stunting yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan organ-organ tubuh pada anak termasuk otak anak bisa menyebabkan anak tersebut memiliki kemampuan berpikir di bawah anak-anak yang tidak stunting. Dengan begitu, kata dia, kondisi stunting pada anak tidak hanya berdampak pada individu yang bersangkutan, tetapi juga pada kondisi SDM suatu negara.

Dia menjabarkan anak yang stunting karena kurang mendapatkan asupan gizi selama dalam kandungan dan dua tahun setelah dilahirkan akan memiliki masalah pada perkembangan organ-organ di dalam tubuhnya pada masa pertumbuhan tersebut. Hal itulah yang menyebabkan anak tersebut memiliki risiko lebih tinggi memiliki penyakit yang berkaitan dengan gangguan kesehatan pada organ tubuh, seperti hipertensi, gagal ginjal, jantung koroner, dan diabetes melitus.

Ahli gizi dari FKM UI Dr Ir Diah M Utari yang juga salah satu penulis buku tersebut menegaskan kerdil tidak bisa disamakan dengan stunting. Kerdil atau dwarfism didefinisikan sebagai orang dewasa yang memiliki tinggi badan kurang dari 147 cm diakibatkan faktor genetik atau medis.

Sementara stunting bila ditemukan pada dewasa laki-laki memiliki tinggi badan di bawah 161,9 cm dan perempuan kurang dari 150,1 cm.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement