Jumat 24 Jul 2020 18:25 WIB

Panglima: Masih Banyak Warga Belum Patuh Protokol Kesehatan

TNI-Polri fokus melakukan upaya pendisiplinan penerapan protokol kesehatan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum mematuhi protokol kesehatan dan mempraktikkan pola hidup sehat. Bahkan, tak sedikit yang belum melakukan hal paling sederhana yakni menggunakan masker.

"Bila diamati masih banyak masyarakat yang belum mematuhi protokol kesehatan dan mempraktikkan pola hidup sehat. Dari hal yang sederhana saja yaitu menggunakan masker," ungkap Hadi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/7).

Baca Juga

Padahal, kata Hadi, World Health Organization (WHO) sudah mengingatkan virus Covid-19 dapat bertahan di udara cukup lama. Virus tersebut dapat bertahan lebih lama lagi apabila berada di ruangan yang memiliki ventilasi udara yang kurang baik.

Karena itu, Hadi menuturkan, Gugus Tugas Daerah harus benar-benar membangun sinergi dengan seluruh komponen bangsa. Semua elemen harus bersama-sama menjaga agar masyarakat tetap produktif, sehat, dan aman dari Covid-19. "Karena kita meyakini bahwa kesehatan masyarakat menjadi modal utama untuk kembali menggerakan roda perekonomian," kata dia.

Semua itu ia sampaikan saat rapat dengan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui konferensi video. Rapat dilakukan bersama dengan segenap pejabat daerah Provinsi Sumsel di Gedung Griya Agung, Pendopo Gubernur Pemerintah Provinsi Sumsel, Jumat (24/7).

Pada kesempatan itu Panglima TNI berharap agar seluruh satuan kewilayahan TNI dan Polri beserta jajarannya di Sumsel saling sinergi dan berkolaborasi bersama pemda, Gugus Tugas Daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, akademisi dan para ahli epidemiologi.

"Bersama-sama melakukan upaya extra-ordinary untuk mengendalikan pandemi Covid-19," kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara itu.

Hadi juga mengatakan, Sumsel tercatat sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Sumatera, bahkan melebihi capaian nasional di Triwulan I tahun 2020. Menurutnya, capaian tersbeut dapat menjadi harapan di tengah pandemi yang melanda Indonesia.

"Akan tetapi capaian tersebut tidak boleh mengurangi kewaspadaan terhadap upaya penanganan Covid-19 di Sumsel karena pandemi belum berakhir dan vaksin yang diharapkan dapat mengakhiri krisis kesehatan masih dalam proses pengujian panjang," katanya.

Panglima TNI mengapresiasi langkah inovatif yang diambil oleh Gugus Tugas Provinsi Sumsel. Menurutnya mereka telah melaksanakan arahan presiden untuk menurunkan kasus positif baru dan meningkatkan kesembuhan dengan mengintensifkan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment.

"Langkah inovatif tersebut juga didukung dengan pemberdayaan masyarakat melalui aktivasi Desa Siaga Covid-19 dan Kampung Tangkal Covid-19. Pendekatan berdasarkan kearifan lokal tersebut sesungguhnya hal yang harus lebih diintensifkan oleh semua elemen masyarakat," jelas dia.

Hadi pun menyampaikan, saat ini TNI-Polri tengah berkonsentrasi melaksanakan operasi pendisiplinan protokol kesehatan di delapan Provinsi Prioritas. Provinsi-provinsi yang mengalami lonjakan kasus positif hingga mencapai 74 persen dari total kasus di Indonesia. "Walaupun Sumsel tidak menjadi salah satu provinsi tersebut, namun angka terkonfirmasi di Sumatera Selatan menduduki urutan tujuh nasional," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement