REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto mengatakan, pihaknya masih terus menyelidiki penyebab dugaan pembunuhan terhadap Yodi Prabowo. Bahkan, jelas Irwan, Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana memberikan perhatian khusus agar kasus ini segera terungkap.
"Beliau (Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana) minta secepatnya. Beliau sangat atensi sekali, tim khusus dari koordinator Dirkrimum," kata Irwan saat dikonfirmasi, Sabtu (18/7).
Adapun kapolda membentuk tim khusus yang terdiri dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, dan Polsek Pesanggrahan untuk menyelidiki kasus tersebut. Bahkan kepolisian pun sampai menambah jumlah tim penyidik dalam mengumpulkan bukti-bukti di lapangan.
Selain itu, sambung Irwan, partisipasi masyarakat juga sangat dibutuhkan polisi untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan Yodi Prabowo. Dia menyebut, polisi siap menampung informasi apapun yang terkait dengan kematian Editor Metro TV tersebut.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang sekiranya mengetahui kejadian sesegera datang, melapor kepada polres atau ke polda,“ papar Irwan.
Menurut dia, keterangan yang disampaikan akan dicocokan dengan fakta-fakta yang ditemukan penyidik di lapangan. “Kami sinkronkan,” imbuhnya.
Hingga saat ini, polisi telah meminta keterangan dari 29 orang sebagai saksi yang diduga dekat dan mengenali korban. Termasuk keluarga, kekasih, dan rekan kerja Yodi.
Sebelumnya, jasad editor Metro TV, Yodi Prabowo ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di pinggir Jalan Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7) siang. Namun, jenazah diyakini sudah tak bernyawa sejak Rabu (8/7).
Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan dua luka tusukan senjata tajam pada leher dan dada sebelah kiri korban. Selain itu, adapula luka lebam diduga akibat hantaman benda tumpul di antara lengan dan leher korban.
Polisi pun mengamankan sejumlah barang berharga milik korban, seperti dompet dan sepeda motor. Tidak hanya itu, polisi juga menemukan pisau yang diduga digunakan pelaku untuk menusuk korban di lokasi penemuan jasad Yodi.