REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat, HL Gita Ariadi mengatakan angka kasus COVID-19 di daerah itu kini naik menjadi 1.694 orang.
"Hari ini terdapat penambahan 25 kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi NTB sampai dengan saat ini menjadi sebanyak 1.694 orang," ujar Gita di Mataram, Jumat (17/7).
Ia menyatakan, dari 10 kabupaten kota di NTB, terbanyak masih di duduki Kota Mataram dengan 765 orang, sembuh 435 orang, masih positif 278 orang dan 52 orang meninggal dunia. Selanjutnya, Kabupaten Lombok Barat dengan 393 orang, sembuh 230 orang, masih positif 140 orang dan meninggal dunia 23 orang.
Sementara, Kabupaten Lombok Tengah 128 orang, sembuh 106 orang, masih positif 16 orang, meninggal dunia 6 orang. Lombok Utara 53 orang, sembuh 45 orang, masih positif 5 orang dan 3 orang meninggal dunia. Lombok Timur 152 orang, sembuh 108 orang, masih positif 42 orang dan meninggal dunia 2 orang.
Kemudian, Kabupaten Sumbawa Barat 15 orang, sembuh 12 orang, masih positif 2 orang, meninggal dunia 1 orang. Sumbawa 55 orang, sembuh 41 orang, masih positif 13 orang dan meninggal dunia 1 orang. Dompu 44 orang, sembuh 43 orang, masih positif tidak ada, dan meninggal dunia 1 orang. Kabupaten Bima 30 orang, sembuh 25 orang, masih positif 5 orang, meninggal dunia tidak ada. Kota Bima 11 orang, sembuh 8 orang, masih positif 3 orang dan meninggal tidak ada.
Selain itu, terdapat juga Warga Negara Asing (WNA) dengan jumlah 4 orang, masih positif 4 orang, meninggal dunia tidak ada. Sedangkan, dari luar provinsi 44 orang, sembuh 25 orang, masih positif 19 orang dan tidak ada meninggal dunia.
"Jadi jumlahnya menjadi sebanyak 1.694 orang, dengan perincian 1.078 orang sudah sembuh, 89 meninggal dunia, serta 527 orang masih positif dan dalam keadaan baik," terang Gita Ariadi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB ini, menyampaikan untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif. Karena itu, diharapkan petugas kesehatan di kabupaten/kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat COVID-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus COVID-19.
Lebih lanjut, Gita menambahkan hingga saat ini jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 2.322 orang dengan perincian 474 orang atau 20 persen. PDP masih dalam pengawasan 1.848 orang atau 80 persen PDP selesai pengawasan/sembuh. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 6.905 orang, terdiri dari 248 orang atau 4 persen masih dalam pemantauan dan 6.657 orang 96 persen selesai pemantauan.
Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif COVID-19 namun tanpa gejala sebanyak 13.377 orang, terdiri dari 1.038 orang atau 8 persen masih dalam pemantauan dan 12.339 orang atau 92 persen selesai pemantauan.
"Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit COVID-19 sebanyak 68.660 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 1.669 orang atau 2 persen, dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 66.991 orang atau 98 persen," katanya.