Rabu 15 Jul 2020 17:13 WIB

Kala Statistik Covid-19 Jatim Mulai Mengarah Positif

Angka kesembuhan Covid-19 di Jatim saat ini tertinggi secara nasional.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat ventilator High Flow Nasal Cannula (HFNC) bantuan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/7). Angka kesembuhan Covid-19 di Jatim terus meningkat sepekan terakhir. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/MOCH ASIM
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat ventilator High Flow Nasal Cannula (HFNC) bantuan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/7). Angka kesembuhan Covid-19 di Jatim terus meningkat sepekan terakhir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fauziah Mursid, Dessy Suciati Saputri, Rr Laeny Sulistyawati, Antara

Setelah sempat beberapa waktu mendominasi catatan akumulasi kasus baru Covid-19, Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada hari ini megumumkan, jumlah harian tertinggi pasien sembuh dari Covid-19 yakni 521 orang. Adapun dalam hal kasus baru Covid-19, Jatim hari ini berada di posisi ketiga dengan 165 kasus baru di bawah Jawa Tengah (261 kasus) dan DKI Jakarta (260 kasus).

Baca Juga

"Jawa Timur hari ini melaporkan 165 kasus baru dan 521 sembuh," kata Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/7).

Meski begitu, Jatim masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak yakni 17.395 kasus. Lalu disusul DKI Jakarta dengan jumlah kasus konfirmasi positif keseluruhan yakni 15.324.

Yurianto pada hari ini mengumumkan, penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.522 orang sehingga total keseluruhan positif Covid-19 di Indonesia yakni 80.094 orang. Jumlah ini didapat dari pemeriksaan 24.871 spesimen, ssehingga total 1.122.339 spesimen yang telah diperiksa.

“Jawa Tengah melaporkan kasus baru sebanyak 261 orang, namun juga melaporkan kasus sembuh sebanyak 120 orang,” ujar Yurianto.

Penambahan jumlah kasus ini, menurut Yurianto, menunjukkan masih terjadinya penularan di berbagai daerah. Karena itu, ia kembali mengingatkan masyarakat agar memperhatikan dan menjalankan dengan ketat protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan tingkat kesembuhan pasien kasus covid-19 di Jatim merupakan yang tertinggi secara nasional dalam enam hari berturut-turut. Hal ini, kata dia, menunjukkan upaya dan kerja keras dari tim tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan angka kesembuhan bagi para pasien.

“Jadi begini sekarang ini sudah enam hari berturut-turut alhamdulillah kesembuhan pasien Covid-19 di Jawa Timur itu terbanyak se-Indonesia. Enam hari berturut-turut,” ujar Khofifah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/7).

Bahkan pada hari ini, data perkembangan angka kesembuhan disebutnya akan mencapai lebih dari 500 orang. Para pasien yang sembuh tersebut telah menjalani pemeriksaan tes dengan hasil dua kali negatif.

“Insyaallah hari ini juga akan tertinggi (angka kesembuhan) di seluruh provinsi Indonesia. Kita harus lihat ada upaya yang sudah sangat maksimal dari rumah sakit,’ tambah dia.

Kendati demikian, kata Khofifah, pemerintah daerah masih harus bekerja keras untuk menurunkan angka kasus Covid-19 serta jumlah kematian pasien. Saat ini, berbagai daerah di Provinsi Jatimtelah memiliki 32 mesin laboratorium PCR. Selain itu, tak sedikit juga daerah yang memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatannya sendiri seperti reagen, dll.

“Memang semua tetap dikoordinasikan ke gugus tugas pusat, mana yang bisa disupport dan mana yang sesuai kebutuhan, mereka belanja sendiri. TCM banyak, tes cepat molekuler tapi untuk bisa mendapatkan ini lebih susah daripada reagen,” jelas Khofifah.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bahkan sampai berkantor berkantor di Surabaya setiap akhir pekan. Kehadiran Terawan di Surabaya untuk memantau langsung penanganan Covid-19 di Jatim.

"Pak Menkes saat Sabtu-Minggu dan hari libur ke Surabaya untuk memantau langsung proses percepatan penanganan Covid-19," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Jatim) Heru Tjahjono di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa (14/7).

Pada Ahad (12/7), Menkes Terawan sudah berada di Surabaya dan melakukan sejumlah kegiatan. Di antaranya berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim di kantor Dinas Kesehatan provinsi setempat.

Sekdaprov Heru mengaku telah mendapat amanah dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk menyiapkan segala keperluan Menkes Terawan. Termasuk, mendampingi melakukan tindakan-tindakan sebagai upaya mengendalikan penyebaran virus corona.Pihaknya juga sudah menyediakan lokasi di area Rumah Sakit Lapangan di Jalan Indrapura Surabaya sebagai tempat pertemuan, sekaligus mempermudah koordinasi.

"Di RS Lapangan masih banyak tempat untuk berkantor. Menkes bersama Pangkogabwilhan II beserta tim dari Gugus Tugas Jatim akan terus memantau dan berusaha mempercepat penanganan Covid-19," ucap mantan Bupati Tulungagung tersebut.

Angka kematian Surabaya

Sebelumnya, Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebutkan, angka kematian akibat Covid-19 di

Surabaya bisa menyentuh 22 per 100 ribu penduduk. Angka ini diakuinya sangat tinggi dibandingkan dengan daerah lain seperti Depok, Jawa Barat yaitu 1,78 per 100 ribu.

Kemudian dilihat dari laju insidensi, dia melanjutkan, Kota Surabaya menempati peringkat pertama yaitu 250 per 100 ribu penduduk. Ia menyebut penularan di kota itu lebih cepat dan sangat tinggi dibandingkan daerah lainnya misalnya Kota Depok yaitu 45 per 100 ribu.

Tingginya penularan dan banyaknya kasus diakui Dewi, membuat kasus di kota pahlawan ini menempati posisi pertama yaitu sekitar 7.500 kasus dan menjadi kasus terbanyak dibandingkan daerah-daerah lain di Jatim. Kabupaten/kota kedua yang menhalami kasus Covid-19 terbanyak di Jatim yaitu Kabupaten Sidoarjo sekitar 2 ribuan kasus.

Ia menyebut proporsi kasus di Sidoarjo kini sepertiga dari Surabaya dan menunjukkan peningkatan karena awalnya jumlah kasus di kabupaten ini hanya seperlima dari Surabaya dan sekarang bertambah menjadi sepertiga.

"Jadi ada penambahan cukup signifikan. Bisa karena Surabaya yang

melambat kasusnya atau kasus di Sidoarjo memang naik," kata Dewi, Selasa (14/7).

Kemudian, dia melanjutkan, Kabupaten Gresik menempati posisi ketiga kabupaten/kota di Jatim yang mengalami kasus Covid-19 terbanyak. Terkait analisis data klaster penularan Covid-19 di Jatim, ia mengungkap per 7 Juli 2020 total ada 141 klaster.

"Dari jumlah kasus ternyata paling banyak transmisi lokal artinya di sebuah kelompok masyarakat yang tiba-tiba positif padahal mereka tidak ada riwayat bepergian. Jadi bisa saja ada seseorang yang positif akhirnya menulari orang-orang sekelilingnya dan inilah yang harus kita waspadai," katanya.

photo
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ilustrasi) - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement