REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Aktivitas ekonomi di pasar Youtefa Abepura, Kota Jayapura, pada Ahad (12/7) pagi tampak sepi setelah Gugus Tugas Kota Jayapura menutup kegiatan usaha ribuan pedagang selama tiga hari. Pasar Youtefa sejak Sabtu (11/7) hingga Senin (13/7) guna mencegah penyebaran dan penularan virus corona (Covid-19) di wilayah itu.
Beberapa pelaku usaha di pasar Youtefa Abepura yang biasa berjualan kebutuhan keseharian terpaksa libur dan menutup dagangannya. Mereka harus mematuhi imbauan Gugus Tugas Kota Jayapura.
Pantauan hingga pukul 07.30 WIT ratusan kios pedagang di lokasi pasar Youtefa distrik Abepura terlihat tutup hingga batas waktu ketentuan yang ditetapkan Pemkot Jayapura melalui Satuan Gugus Covid-19 Kota Jayapura.
"Kami akan berjualan kembali pada Selasa 14 Juli 2020 sesuai dengan instruksi gugus tugas pencegahan penanganan Covid-19 Kota Jayapura,"ungkap Ambar, salah satu pedagang pasar Youtefa Abepura.
Ia mengharapkan, kondisi ekonomi di pasar Youtefa Abepura cepat normal. Sehingga pedagang bisa beraktivitas berjualan guna memenuhi kebutuhan keluarga.
"Sejak pandemi Covud-19 merebak usaha berjualan pedagang tidak stabil, ya kami berharap situasinya segera pulih dan kami bisa berjualan normal,"ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Jayapura, Provinsi Papua, H Rustan Saru mengatakan pasar itu ditutup sementara. Karena puluhan pedagang belum uji usap (swab) karena sekitar 100 pedagang positif Covid-19 belum dikarantina.
"Mulai Sabtu hingga Senin Pasar tradisional Youtefa kembali ditutup. Pasar itu kembali ditutup karena pertama, untuk membersihkan pasar itu dari Covid-19," katanya.
Kedua, lanjut dia, karena 38 pedagang di pasar itu belum melakukan swab, sehingga tim akan menjemput mereka untuk swab. Ketiga, menjemput pedagang yang positif corona tetapi belum dikarantina, karena kalau tidak dikarantina, sekitar 100 pedagang yang belum di karantina.