Sabtu 11 Jul 2020 23:42 WIB

ASITA Ajak Pegiat Wisata Bangkitkan Pariwisata Kota Solo

Asita dorong pegiat wisata buat simulasi perjalanan pariwisata Solo

Petugas Dinas Perhubungan mengenakan pelindung wajah (face shield) dan sarung tangan sebelum bertugas di dalam Bus Gatotkaca di Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/7/2020). Dinas Perhubungan Kota Solo mulai mengoperasikan kembali bus konsep untuk rapat sekaligus wisata keliling Kota Solo dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dan pembatasan jumlah penumpang hanya 10 orang dari kapasitas normal 20 orang.
Foto: ANTARA /MOHAMMAD AYUDHA
Petugas Dinas Perhubungan mengenakan pelindung wajah (face shield) dan sarung tangan sebelum bertugas di dalam Bus Gatotkaca di Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/7/2020). Dinas Perhubungan Kota Solo mulai mengoperasikan kembali bus konsep untuk rapat sekaligus wisata keliling Kota Solo dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dan pembatasan jumlah penumpang hanya 10 orang dari kapasitas normal 20 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) mengajak pegiat wisata membangkitkan sektor pariwisata di Kota Solo, Jawa Tengah, salah satunya melalui simulasi perjalanan ke sejumlah objek.

"Kami juga membuat 'teaser' (video pendek) untuk memancing masyarakat melakukan perjalanan wisata," kata Ketua Pelaksana Simulasi Normal Baru Mirza Ananda di Solo, Sabtu (11/7).

Pada kegiatan tersebut, pihaknya berupaya menitikberatkan pada standar operasional prosedur (SOP) normal baru yang berlaku.

"Selain simulasi dan membuat 'teaser', kami juga berlatih supaya SOP normal baru bukan hanya slogan tetapi juga benar-benar dijalankan supaya jangan sampai ada klaster pariwisata (penyebaran COVID-19)," katanya.

Pada simulasi tersebut, beberapa objek wisata yang dikunjungi di antaranya Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dan Pura Mangkunegaran. Selain itu, rombongan yang mengikuti kegiatan tersebut juga akan mengunjungi objek pendukung, seperti restoran dan hotel.

"Pada simulasi ini kami sekaligus me'review' apa saja yang perlu dibenahi di objek-objek wisata tersebut," katanya. Sementara itu, dikatakannya, para agen perjalanan wisata dalam waktu dekat ini belum akan menaikkan harga paket.

"Tarif masih sama untuk objek, kalau transportasi ke depan mungkin akan ada penyesuaian. Ini karena kami masih berkomitmen membangkitkan pariwisata di tengah gairah wisata yang minus. Orang kan masih takut keluar," katanya. Ia mengatakan untuk target yang diinginkan pelaku wisata adalah tamu datang dan berwisata.

"Untung rugi belakangan. Bahkan ada yang membuat program diskon. Kalau dihitung angka maka harganya 'nggak' masuk akal tetapi karena semua ingin bangkit maka ini ada diskon," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement