REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebanyak 37 orang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah Pemerintah Aceh yang sebelumnya reaktif tes cepat (rapid test) dinyatakan negatif COVID-19, sementara jumlah warga yang terpapar virus corona di Tanah Rencong tersebut bertambah kini menjadi 90 kasus.
Juru bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani, Jumat, mengatakan ASN yang reaktif tes cepat berjumlah 65 orang, namun yang baru diketahui hasil negatif hanya 37 orang, berdasarkan uji sampel usap polymerase chain reaction (PCR) di Balai Litbangkes Aceh.
“Ada 28 orang ASN lagi yang belum ada hasilnya, mari kita doakan hasilnya negatif virus corona juga," kata Saifullah, di Banda Aceh.
Selain itu, Saifullah menyebutkan terdapat penambahan satu kasus COVID-19 di provinsi paling barat Indonesia, sehingga di Aceh telah genap 90 warga yang terinfeksi, sejak terdeteksi kasus perdana pada Maret 2020.
Lanjut dia, pasien baru itu seorang pria berinisial FSP, 68 tahun, asal Kota Banda Aceh. Pasien ini dibawa ke IGD RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh dalam kondisi lemas dan sesak nafas, serta memiliki penyakit penyerta hipertensi. "Hasil uji swab nasofaring dan orofaring dengan PCR di Balitbangkes Aceh yang diperoleh Kamis (9/7) terkonfirmasi positif COVID-19," katanya.
Saat ini, pasien baru tersebut sedang menjalani perawatan di ruang respiratory intensive care unit (RICU) RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. Secara kumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 90 orang, diantaranya 54 orang telah dinyatakan sembuh, tiga orang meninggal dunia, dan 33 orang masih dalam penanganan medis.