REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengerahkan sejumlah tenaga ahli kuratif ke Kabupaten Ponorogo demi mencegah adanya ledakan jumlah pasien COVID-19 di daerah itu. Hal ini menyusul tren kenaikan dalam sepekan terakhir, termasuk di Pondok Modern Gontor Kampus 2.
Dipimpin oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, tim kuratif langsung berkoordinasi dengan jajaran Dinkes Ponorogo, Jumat (10/7), untuk melakukan penelusuran potensi atau risiko paparan virus ke warga lain. Pelacakan oleh tim tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Jatim itu di bawah komando Dokter Kohar.
Hasilnya, lebih dari 620 orang dilakukan tes cepat COVID-19. Dua tempat yang menjadi fokus penelusuran kasus itu adalah lingkungan di dalam Pondok Modern Gontor kampus 2 (500-an santri dan ustaz/ustazah) dan 120-an orang lainnya di Panjeng, Kecamatan Jenangan.
"Hari ini selain tim kuratif dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, tim dokter dari Polda Jatim serta tim dokter dari Kodam V Brawijaya juga diturunkan ke Gontor untuk melakukan penanganan pada santri yang terkonfirmasi positif, melakukan tes cepat hingga melakukan tracing," kata Gubernur Jatim.
Saat berkunjung ke Ponorogo, Khofifahdidampingi jajaran Forkopimda Jatim.
Pangdam V Brawijaya MayjenTNI Widodo Iryansyah dan Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imranpada kesempatan itu memberikan bantuan alat penegakan protokol kesehatan di lingkungan Pesantren Gontor.
Kata Khofifah, dengan ditambah pemberian bantuan yang diserahkan hari ini, diharapkan santri, ustaz dan ustazah serta pengurus pesantren kian ketat melakukan penegakan protokol kesehatan demi memutus rantai penularan COVID-19.
"Pondok Modern Darussalam Gontor telah membuktikan bahwa mereka adalah pesantren yang tangguh. Kami mengapresiasi bahwa upaya menjalankan protokol kesehatan sejatinya sudah dilakukan. Bahkan santri yang kembali ke sini sudah dilakukan pengecekan kondisi kesehatan," kata Khofifah.
Selain itu santri di pesantren juga sudah dibiasakan memakai masker, menerapkan jaga jarak fisik dan memperbanyak mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Khofifah mengatakan bahwa Forkopimda Jatim mendukung upaya perlindungan pada santri, pengajar dan pengasuh pesantren bisa terus dilakukan, salah satunya dengan pengiriman bantuan ini.
"Oleh sebab itu hari ini kami silaturahim ke pengasuh Pondok Modern Gontor untuk sama sama mencari solusi agar perlindungan pada santri dan semua elemen di pesantren supaya bisa berjalan dengan baik. Kami bergotong royong mengatasi masalah ini agar kita bisa segera keluar dari pandemi," katanya.
Khofifah menegaskan bahwa pandemi ini dihadapi oleh 216 negara di dunia. Dan saat ini vaksin dari COVID-19 belum ditemukan.
Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Forkopimda Jatim dengan formasi lengkap berkunjung Pondok Gontor untuk memberi dukungan dalam upaya penanganan COVID-19 di lingkungan pondok maupun Kabupaten Ponorogo secara luas.
"Hari ini kami Forkopimda Jatim berkunjung ke Pondok Pesantren Pondok Modern Darussalam Gontor 2 untuk memberi dukungan. Kemarin tim kuratif sudah turun, begitu juga dengan Dokkes Polda dan Kodam juga sudah turun ke sini untuk memberikan bantuan agar langkah-langkah yang tepat dapat kita maksimalkan," kata Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran.