Jumat 10 Jul 2020 18:24 WIB

Pesan Terakhir Wali Kota Seoul yang Ditemukan Meninggal

Park dilaporkan menghadapi penyelidikan kasus pelecehan seksual.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Park Won-soon
Foto: EPA/Philipp Guellan
Park Won-soon

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Wali Kota Seoul Park Won-soon ditemukan meninggal setelah sebelumnya sempat dilaporkan hilang. Dugaan kuat ia meninggal usai bunuh diri.

Pada Jumat (10/7), otoritas kota mengungkapkan catatan Park yang ia tinggak di kantornya.  Dalam pesan terakhirnya, Park mengatakan bahwa dia meminta maaf kepada semua pihak, khususnya kepada keluarganya karena telah menyebabkan kesedihan.

Baca Juga

Dia meminta agar dikremasi dan abunya ditaburkan di makam orang tuanya. Pesan itu tidak menyebutkan tuduhan pelecehan seksual yang diajukan terhadap Park.

Sebelumnya, Park dilaporkan menghadapi penyelidikan atas tuduhan pelecehan seksual terhadap mantan sekretarisnya. Park dituding telah melakukan tindakan yang tidak pantas terhadap mantan sekretarisnya tersebut. Sesuai dengan hukum, kasus itu secara otomatis dihentikan setelah wali kota wafat.

Pemerintah kota Seoul akan mengadakan pemakaman untuk Park. Selain itu, pemerintah juga akan menjalankan rencana darurat buat sementara waktu setelah kematian Park yang mendadak.

Pemerintah kota mengatakan, rangkaian upacara pemakaman Park akan diadakan selama lima hari. Pemakaman di Korea umumnya berlangsung selama tiga hari.

Sebuah altar akan didirikan di depan City Hall di pusat Seoul untuk warga dan anggota staf yang ingin menyampaikan belasungkawa atas kematian Park. Otoritas berjanji untuk melanjutkan pekerjaan Park.

"Kami berdoa untuk jiwa almarhum dan menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada warga (Seoul). Urusan kota akan terus berlanjut sesuai dengan nilai-nilai Walikota Park Won-soon yang mengutamakan stabilitas dan kesejahteraan," Wakil Walikota Urusan Administrasi Seo Jeong- hyup, dilansir kantor berita Yonhap.

Seo akan menjabat sebagai Plt wali kota hingga pemilihan wali kota baru yang dijadwalkan berlangsung pada April 2021. Park digadang-gadang sebagai calon presiden untuk Partai Demokrat yang berkuasa dalam pemilihan 2022.

Park telah menjabat wali kota Seoul selama tiga periode sejak 2011. Ini merupakan masa jabatannya yang terakhir. Kebijakan Park berfokus pada pemuda, lingkungan, dan regenerasi kota.

Park ditemukan tewas di sebuah hutan di Gunung Bugak, dekat kediaman resminya setelah menghilang. Polisi mengatakan, tidak ada tanda-tanda mencurigakan atas kematian Park. Hingga kini polisi masih menyelidiki penyebab kematian Park.

Jasad Park ditemukan setelah pencarian selama berjam-jam yang melibatkan ratusan polisi, tim penyelamat, anjing pelacak, dan drone. Park dilaporkan hilang oleh putrinya pada Kamis (9/7) malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement