Kamis 09 Jul 2020 17:08 WIB

Klaster Secapa AD Buat Jumlah Kasus Baru Covid-19 RI Melejit

Ditemukan 1.262 positif Covid-19 dari klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (ilustrasi)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Sapto Andika Candra, Antara

Tambahan 2.657 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir membuat Indonesia kembali mencetak rekor baru. Angka ini jauh melejit dari rekor sebelumnya sebanyak 1.853 kasus Rabu (8/7), tertinggi sejak kasus pertama Covid-19 ditemukan di Indonesia pada Maret lalu.

Baca Juga

Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak yakni 962 orang. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, lonjakan penambahan kasus positif yang tinggi pada hari ini disumbangkan oleh hasil pemeriksaan di klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) Bandung, Jawa Barat.

“Penambahan yang cukup banyak untuk Provinsi Jawa Barat ini didapatkan dari klaster yang sudah selesai kita lakukan penyelidikan epidemiologi sejak tanggal 29 kemarin berturut-turut, yaitu klaster di pusat pendidikan sekolah calon perwira TNI AD,” jelas Yurianto saat konferensi pers, Kamis (9/7).

"Kita dapat keseluruhan dari klaster ini 1.262 orang. Ini terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih yang ada di sana," kata Yurianto, menambahkan.

Dari jumlah 1.262 kasus positif baru ini, hanya 17 orang yang mendapat perawatan dan dilakukan isolasi di RS Dustira Cimahi, Jawa Barat. Ke-17 orang ini harus diisolasi dan dirawat di rumah sakit karena mengalami keluhan ringan, seperti demam dan keluhan pernapasan, baik batuk serta sesak.

"Sisanya, 1.245 tanpa keluhan apa pun dan saat ini semuanya kita karantina di wilayah pendidikan Secapa AD di Bandung," ujar Yurianto.

Yurianto memastikan, bahwa seluruh kompleks Secapa AD di Bandung sudah diisolasi dan seluruh orang yang berada di dalamnya tidak diperbolehkan keluar masuk. Pengawasan terhadap para pasien juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Kota Bandung.

"Kami karantina dan kita larang adanya pergerakan orang baik masuk kompleks atau keluar kompleks. Pengawasan ini dilakukan ketat oleh unsur kesehatan Kodam III Siliwangi," ujar Yurianto.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan TNI Angkatan Darat (AD) langsung menangani dan menanggulangi kasus penyebaran Covid-19 di Secapa AD) Hegarmanah, Kota Bandung.

"Penanganan itu ditangani langsung oleh TNI Angkatan Darat, termasuk pelacakan dan tindaklanjutnya, seperti yang sudah disampaikan oleh Gubernur Jabar, dan kami masih mengonfirmasi terus mengenai hal ini," kata Daud Achmad di Gedung Sate Bandung, Kamis.

Ia mengatakan, TNI AD sangat mengerti dan cepat dalam pelacakan kontak siswa Secapa AD yang terpapar Covid-19. Pihaknya pun terus memantau perkembangan penanganan penyebaran Covid-19 di klaster tersebut.

"Sehingga tindak lanjutnya Gugus Tugas terus memantau, yang jelas bahwa kita harus waspada," katanya.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung telah melakukan tes massal di sekitar Kompleks Secapa AD. Namun, menurut Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, ada sebagian warga yang berdomisili di sekitar Secapa AD, menolak untuk menjalani rapid test atau tes cepat.

Menurut dia, baru sekitar 28 orang yang menjalani tes cepat, dan sisanya ada yang menolak. Warga yang menolak tersebut, kata dia, mungkin khawatir juga terdampak.

"Yang bersedia baru 28 orang, yang lain menolak, mungkin mereka parno atau takut atau apa untuk diperiksa," kata Ema di Balai Kota Bandung, Kamis.

Pemerintah Kota Bandung sendiri belum memberlakukan pembatasan terhadap mobilitas masyarakat maupun aktivitas perekonomian di sekitar Secapa AD. Meski begitu, Wali Kota Bandung Oded M Danial menyatakan pihak Gugus Tugas bakal terus berupaya melakukan pelacakan dan pemeriksaan terhadap masyarakat kawasan Kecamatan Cidadap.

"Saya minta untuk mengamankan masyarakat sekitar, untuk dilacak dan puskesmas juga untuk mengawasi," kata Oded.

Sementara itu, Camat Cidadap Hilda Hendrawan mengatakan, sejumlah warga di kawasan itu juga sudah berinisiatif untuk melakukan penyemprotan disinfektan guna meminimalisir potensi Covid-19. Pihak kecamatan, kata dia, juga terus menyosialisasikan kewaspadaan yang perlu dilakukan masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Di kompleks sudah dilaksanakan (penyemprotan disinfektan), dan akan ditindaklanjuti di setiap kelurahan untuk mengantisipasinya," kata dia.

photo
Tiga gejala baru Covid-19 menurut CDC AS. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement