REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Bantuan sosial (bansos) provinsi Jawa Barat (Jabar) tahap II akan mulai disalurkan pada Kamis (9/7) ini. Menurut Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas yang juga Kadis Indag Jabar, Mohammad Arifin Soedjayana, Pemprov Jabar menargetkan menyelesaikan penyaluran Bansos Jabar selama 15 hari. "Berdasarkan evaluasi, pada tahap I penyalurannya kan totalnya 65 hari. Jalau sekarang kan mulai pendistribusiannya sama jadi target penyalurannya insya allah bisa tercapai," ujar Arifin, kepada wartawan saat Konferensi Pers di Gudang Bulog, Rabu (8/7).
Arifin mengatakan, melesetnya waktu distribusi Bansos tahap pertama sampai 65 hari, karena banyak kendala. Padahal, pada penyaluran tahap awal pun target penyaluran 15 hari. Tapi, pada kenyataan ada penolokan dari masyarakat, data yang tak singkron dan barang yang kurang.
"Pendistribusiannya tak sama di tahap awal. Yakni, pada 5 kabupaten/kota mulai pendustribusian tanggal 15 April jadi pendistribusiannya nyicil makanya waktu selesainya sampai 1,5 bulan," paparnya.
Bahkan, kata dia, ada daerah yang baru mendistribusikan Bansos pada awal Juni 2020. Oleh karena itu, di tahap kedua ini distribusi bansos akan dilaksanakan secara serempak.
Soal komoditas, kata dia, berdasarkan evaluasi, telur cukup banyak masalah. Yakni, mulai telur busuk, tidak tahan lama, dan lain-lain. Maka, diganti dengan susu yang diproduksi para peternak sapi perah di Jabar. "Jabar bisa memproduksi susu sekitar 450 ton, ini bisa mencukupi kebutuhan yang akan digunakan dalam bansos ini,” katanya.
Dalam bansos tahap dua ini, ada tambahan komoditas yakni 5 buah masker. Dengan begitu, total komoditas dalam 1 paket sembako menjadi 9 item. Packaging bansos tahap dua ini juga lebih bagus, karena ada dalam satu wadah, kalau tahap pertama telur terpisan dari dus sembako. Mudah-mudahan hal ini memperlancar dalam pendistribusiannya.
Arifin mengatakan, realisasi bansos tahap pertama hanya 1,78 RTKS DTKS dari total sekitar 1,9 juta penerima. Ada selisih data karena ada yang tidak valid, ada yang meninggal, tertunda pembagiannya. Sehingga ada retur sekitar 62.725 paket sembako atau sekitar 3,5 persen. “Retur sembako yang hanya 3,5 persen relative sedikit artinya tidak mencapai 5 persen," katanya.
Arifin berharap, di tahap dua ini datanya valid dan distribusinya lancar sesuai dengan yang ditargetkan. Saat ini, data penerima bansos di Kab Sumeang masih diklarifikasi. "Mudah-mudahan hari ini atau besok datanya sudah valid, dengan begitu bisa serempak distribusinya,” kata Arifin.
Menurut Ketua Divisi Pemberdayaan Aparatur, Non Aparatur dan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanggulanganan Covid-19 Jabar, Dudi Sudradjat Abdulrachim, mulai Kamis (9/7), Pemprov Jabar akan mendistribusikan bantuan sosial (bansos) paket sembako tahap kedua kepada 1,39 juta keluarga rumah tangga sasaran (KRTS) Non-DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) di wilayah Jabar. Pihaknya menargetkan pendistribusian sembako tersebut akan selesai dalam waktu 14 hari atau sampai 22 Juli 2020.
“Semua kota/kabupaten akan serempak melaksankan distribusi bansos tahap kedua pada Kamis (9/7). Tahap kedua ini, kita menargetkan distribusi selesai dalam pada 22 Juli mendatang. Tahap pertama sudah selesai dengan masa distribusi 65 hari,” kata Dudi.
Dudi berharap pendistribusian bansos tahap dua ini sesuai target. Waktu distribusi pada bansos tahap pertama mencapai 65 hari karena berbagai persoalan yang muncul.
Diakuinya, dalam bansos tahap dua ini ada perubahan komoditas yakni dari telur ke susu sebanyak 1 liter/paket dan penambahan 5 buah masker. Digantinya telur ke susu, karena dalam pendistribusian tahap pertama, banyak ditemukan kendala. “Kalau susu insya Allah tahan lama, bisa sampai 8-9 bulan,” kata Dudi.
Menurut Wakil Pimpinan Bulog Jabar, Lilik Nurcholik, pihaknya bekerja sama dengan PT Pos siap menyalurkan bantuan. Walaupun, baru resmi disalurkan, Kamis (9/7), tapi pihaknya sudah mulai melakukan penyaluran. Yakni, yang sudah diselesaikan sebanyak 23 ribu paket disalurkan ke Cimahi, Cianjur, dan Kota Bandung. "Sudah disalurkan, yang 23 ribu paket sudag di kemas agar pada 22 Juli ini penyaluran sudah selesai dan tak mundur lagi. Kami di gudang pun terus melakukan pengepakan," katanya.