REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi saat ini masih menyelidiki aksi vandalisme yang terjadi di jembatan penyeberangan orang Gelora Bung Karno (JPO GBK). Pemeriksaan tersebut salah satunya dilakukan dengan melihat rekaman CCTV yang terdapat di lokasi kejadian.
Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Raden Muhammad Jauhari mengatakan, saat ini kepolisian tengah mencari tahu pelaku aksi vandalisme tersebut. Jauhari menyebut, meski tidak ada laporan kepada polisi, tetapi pihaknya tetap menyelidiki kasus itu.
"Sampai saat ini tidak ada laporan terkait itu (aksi vandalisme), kemudian tim kita tetap melakukan penyelidikan dengan mempelajari CCTV yang ada," kata Jauhari saat dihubungi, Rabu (8/7).
Di sisi lain, Jauhari mengungkapkan, saat ini tulisan akibat aksi vandalisme di JPO GBK telah dibersihkan oleh anggota PPSU dan Dinas Bina Marga DKI Jakarta. Selain itu, kerusakan yang ada pun telah diperbaiki.
"Sudah koordinasi juga sama petugas PPSU dan Dinas Bina Marga, untuk objek sudah dibersihkan, sudah diperbaiki juga," papar dia.
Sebelumnya, fasilitas umum Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Gelora Bung Karno (GBK) ditemukan dalam kondisi tercoret-coret oleh tulisan hasil vandalisme. Selain itu, JPO tersebut mengalami kerusakan akibat perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Bagimu Strategi, Bagiku Gimmick," isi dari coretan di bagian pintu lift dan nampaknya berasal dari cat semprot hitam yang digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan terunggah di akun Instagram @jktinformasi pada pukul 19.00 WIB, Selasa (7/7).
Selain ditemukan coretan, kayu pegangan untuk pejalan kaki di bagian jembatan pun nampak hilang seperti dicopot secara paksa oleh pelaku perusakan fasilitas umum itu.
Seperti diketahui, JPO GBK merupakan salah satu JPO yang rampung pada awal 2019 dan memiliki konsep instagramable. Selain itu JPO itu termasuk dalam fasilitas publik yang dilengkapi CCTV. JPO itu sempat mengalami kerusakan pada bagian lantainya pada akhir 2019 kala penggunaan skuter listrik sewaan menjamur di kawasan Sudirman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika