Sabtu 04 Jul 2020 23:55 WIB

Pemkab Bangkalan Rapid Test Semua Santri di Wilayahnya

Rapid test diberlakukan Pemkab untuk santri yang akan keluar Madura

Dua orang santri mengikuti rapid test atau tes cepat COVID-19.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Dua orang santri mengikuti rapid test atau tes cepat COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, melakukan tes cepat kepada semua santri asal wilayah itu yang hendak kembali ke sejumlah pondok pesantren di luar Madura, sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

"Selain melakukan tes cepat, Pemkab Bangkalan juga memberikan bantuan vitamin kepada santri yang kembali ke pondok pesantren untuk meningkatkan imun tubuh mereka," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron di Bangkalan, Sabtu (4/7).

Langkah ini sebagai upaya Pemkab Bangkalan agar para santri kembali ke pondok pesantren dengan tenang dan tidak menularkan COVID-19 di lingkungan pesantren.

"Kalau di lingkungan pondok, mereka pasti aman. Yang tidak aman saat mereka liburan. Sebab tidak menutup kemungkinan para santri yang libur ini berinteraksi dengan masyarakat luas," katanya menjelaskan.

Dengan demikian, santri asal Kabupaten Bangkalan yang hendak kembali ke pondok pesantren harus sudah mengantongi surat keterangan sehat dari tenaga medis di Kabupaten Bangkalan, baik oleh pihak puskesmas, maupun rumah sakit.

"Kami tentu tidak ingin santri kembali pondok membawa virus. Makanya Pemkab Bangkalan memberikan bantuan tes cepat secara gratis bagi para santri, sekaligus vitamin untuk meningkatkan imun tubuh mereka," katanya, menjelaskan.

Salah satu santri pondok pesantren asal Kabupaten Bangkalan yang mendapatkan bantuan tes cepat adalah santri Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan.

Sekitar 1.400 orang santri mendapatkan bantuan tes cepat dan vitamin dari Pemkab Bangkalan.

Khusus bagi santri dan pesantren lokal di Kabupaten Bangkalan, Bupati menjelaskan telah menerjunkan tim medis ke masing-masing pesantren untuk mengecek kesehatan para santri.

"Jadi, santri tidak bisa masuk lingkungan pesantren sebelum mengikuti tes kesehatan," katanya menjelaskan. Jenis bantuan lain yang juga diberikan Pemkab Bangkalan guna mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan pondok pesantren di Kabupaten Bangkalan adalah menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Total jumlah santri di Kabupaten Bangkalan sebanyak 15.525 yang tersebar di 114 pondok pesantren se-Kabupaten Bangkalan dengan perincian, santri mukim atau menetap sebanyak 9.969 orang dan santri tidak mukim sebanyak 5.556 orang.

Sementara, santri Bangkalan yang "mondok" di luar Kabupaten Bangkalan diperkirakan mencapai 5 ribu lebih, antara lain di Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, dan sejumlah pesantren lainnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement