Sabtu 04 Jul 2020 00:25 WIB

Pupuk Indonesia Salurkan 483 Ton Beras Melalui ATM Beras

483 ton beras premium itu tersebar di 10 Komando Distrik Militer (Kodim) TNI AD.

Warga menggunakan ATM Pertanian Sikomandan untuk mendapatkan beras gratis.
Foto: ARIF FIRMANSYAH/ANTARA FOTO
Warga menggunakan ATM Pertanian Sikomandan untuk mendapatkan beras gratis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat realisasi penyaluran bantuan beras bagi masyarakat terdampak COVID-19 melalui ATM Pertanian Sikomandan (ATM beras) sebanyak 483 ton sepanjang 15 Mei sampai dengan 24 Juni 2020.

"Kami telah menyalurkan 483 ton beras premium, yang tersebar di 10 Komando Distrik Militer (Kodim) TNI AD," papar Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (3/7).

Dia mengemukakan, program itu diprakarsai Kementerian Pertanian, dan didukung TNI Angkatan Darat untuk pendistribusiannya. "Kami berkomitmen mendukung program itu dengan pasokan beras premium berkualitas baik yang diproduksi sendiri oleh anak perusahaan Pupuk Indonesia, yakni PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP)," ujarnya.

Dikatakannya, masing-masing Kodim menyalurkan kepada 1.000 orang yang telah terdata sebagai penerima dengan jatah 1,5 kg beras per orang. Ke-10 unit Kodim tersebut yakni Kodim 0501 Jakarta Pusat, Kodim 0505 Jakarta Timur, Kodim 0502 Jakarta Utara Kodim 0503 Jakarta Barat, Kodim 0504 Jakarta Selatan, Kodim 0606 Kota Bogor, Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Kodim 0507 Bekasi, Kodim 0506 Tangerang, dan Kodim 0508 Depok.

"Harapan kami lewat program ini, kami bisa turut membantu masyarakat mempermudah kebutuhan pangan di tengah pandemi. Termasuk turut berkontribusi bersama Kementerian Pertanian dan TNI AD meredam gejolak sosial dan harga pangan," kata Wijaya.

Mesin ATM beras itu, tambahnya, dirancang dan diproduksi oleh Kementan melalui Balai Besar Mekanisasi Pertanian. Selain Pupuk Indonesia, pasokan bantuan beras periode April-Mei juga telah didukung oleh Bank BNI dan Bank BRI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement