REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengerahkan 5.500 personel untuk disebar ke 148 pasar. Para personel itu bertugas mengawasi penerapan protokol kesehatan Covid-19.
"Gubernur mengerahkan 5.500 personel untuk disebar ke 148 pasar (di jakarta) untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan dengan sistem dua shift," ujar Direktur Keuangan dan Administrasi Perusahaan Daerah Pasar Jaya Ratih Mayasari saat mengisi konferensi pers virtual Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (2/7).
Ratih menjelaskan, pasar di Jakarta dibuka sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi dimulai bulan lalu. Untuk itu, PD Pasar Jaya selaku pengelola telah bergerak cepat untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Protokol kesehatan ini terdiri dari pertama pedagang dan pembeli wajib menggunakan masker. PD Pasar Jaya juga membagikan face shield gratis ke pedagang, mengimbau pembeli yang usianya sudah lanjut untuk tidak mendatangi pasar, pengecekan suhu tubuh dan tempat cuci tangan di pintu masuk dan menerapkan alur keluar masuk bagi pembeli, serta sosialisasi menggunakan papan-papan pengumuman.
Selain itu, PD Pasar Jaya langsung kerja sama dengan Dinas Kesehatan Pemprov DKI melakukan swab test kepada 7.022 pedagang dan petugas parkir di pasar. "Hasilnya satu-dua persen yang positif Covid-19," katanya.
Selain itu, upaya lain untuk mencegah penularan Covid-19 dilakukan dengan penyemprotan disinfektan secara rutin di setiap pasar. Ia mengklaim, PD Pasar Jaya telah melakukan penyemprotan pasar secara rutin, dan jika ada yang terindikasi positif akan ada penutupan sementara untuk dilakukan pembersihan (penyemprotan disinfektan) selama tiga hari.
Ratih tak lupa berpesan agar kolaborasi antarpihak perlu dilakukan dan mentaati protokol kesehatan agar ke depannya menjadi lebih baik. "Kolaborasi yang erat di pasar dengan seluruh dinas DKI, TNI / Polri dan masyarakat tetap dijalankan, kita harus tertib dan taat prosedur di pasar dan tidak ada lagi pelanggaran agar kedepannya menjadi lebih baik," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Aji, menyatakan pasar di Salatiga juga melakukan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat dan tegas dengan melarang pengunjung yang tidak menggunakan masker untuk masuk ke pasar. "Protokol kesehatan sangat ketat, setiap orang wajib menggunakan masker dan cuci tangan, serta mengecek suhu dengan thermal gun, selain itu juga diberlakukan penjarakan antarpedagang sekitar 1,5 meter dan telah melakukan rapid test bagi pedagang dan satupun tidak ada yang positif," ujar Kusomo.
Upaya lain juga dilakukan dengan menggandeng paguyuban pedagang pasar untuk mensosialisasikan dengan pengeras suara tentang penerapan protokol kesehatan secara rutin di pasar. Ia menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan paguyuban pasar.
Pada kerja sama itu, paguyuban pasar setiap pagi memberikan imbauan keliling pasar bahwa pembeli yang tidak menggunakan masker tidak akan dilayani oleh para pedagang, sedangkan bagi pedagang tidak boleh berjualan jika tidak menggunakan masker. Tak lupa, Kusumo mengajak masyarakat untuk berbelanja di pasar karena protokol kesehatan sudah dilaksanakan selain itu agar perekonomian kembali pulih.
"Kami berharap masyarakat untuk tidak takut lagi berbelanja ke pasar mengingat pasar-pasar kita telah dilakukan tes dan agar perekonomian tetap berjalan, pedagang pun merasa nyaman dan aman dari Covid-19," ujarnya.