REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Revitalisasi Pasar Rakyat Gentan di Jalan Kaliruang, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman akhirnya selesai dilakukan. Pembangunan yang dilaksanakan sejak 13 Oktober 2019 itu menghabiskan dana Rp 6 miliar.
Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, revitalisasi dilakukan tidak lain agar pasar menjadi tempat transaksi masyarakat yang layak. Tapi, tanpa harus menghilangkan ciri khas dari pasar rakyat itu sendiri.
Beberapa pembenahan yang dilakukan meliputi kebersihan, lantai yang kering dan tidak becek, penataan barang dagangan, lorong yang leluasa untuk orang lalu lalang, dan pengaturan ventilasi dan pencahayaan yang sehat.
Lalu, keamanan yang terjamin, jalur evakuasi, pengelolaan sampah yang baik, tempat untuk beristirahat yang bersih dan lain-lain. Untuk mewujudkan itu, revitalisasi dilakukan untuk menciptakan pasar yang bersih, aman dan nyaman.
Pembangunan sejalan program revitalisasi 5.000 pasar seluruh Indonesia selama lima tahun. Kabupaten Sleman pada 2017 mendapat alokasi Dana Tugas Pembantuan Penugasan Bidang Pasar dari Kementerian Perdagangan untuk Pasar Gentan.
"Adapun alokasi dana revitalisasi Pasar Gentan sebesar Rp 6 miliar. Pekerjaan fisik konstruksi pembangunan Pasar Gentan tersebut sudah selesai 100 persen dan saat ini sudah berfungsi dengan baik," kata Sri, Kamis (2/7).
Pengembangan Pasar Gentan turut dilakukan melalui digitalisasi. Masyarakat dapat memesan barang kepada pedagang di Pasar Gentan secara daring, baik melalui WhatsApp, maupun aplikasi Go-Shop (gojek) dan Grab Asistant (Grab).
Untuk pembayaran dapat dilakukan secara non-tunai. Sri turut mengungkapkan jika pasar-pasar di Kabupaten Sleman sudah mendapat predikat Pasar Tertib Ukur, termasuk Pasar Gentan yang sudah mendapatkannya pada 2019 lalu.
Jumlah pasar di Kabupaten Sleman yang telah direvitalisasi sejak 2013- 2019 sebanyak 19 pasar. Dana revitalisasi pasar bersumber APBD Sleman sebesar Rp 165,5 miliar, APBD DIY Rp 12,5 miliar dan APBN sebesar Rp 17,2 miliar.
"Dengan total sebesar Rp 195,1 miliar. Pada 2020, Kabupaten Sleman sebenarnya mendapatkan alokasi DAK untuk revitalisasi 3 (tiga) pasar, yakni Pasar Ngino, Pasar Sambilegi dan Pasar Jangkang, namun kegiatan tersebut dibatalkan," ujar Sri.
Ia menilai, saat ini masih cukup banyak pasar tradisional di Kabupaten Sleman yang perlu dukungan renovasi. Karenanya, Sri meminta Kementerian Perdagangan tetap mengalokasikan APBN bagi rehab pasar tradisional di Kabupaten Sleman.
Antisipasi Covid-19, telah dilakukan RDT di 14 pasar dengan sampel 50 orang pedagang tiap pasar. Dilakukan pula sterilisasi penyemprotan disinfektan di 42 pasar tradisional dan 14 pasar dengan aktifitas tinggi dilakukan lebih intens.
"Penyemprotan dilakukan setiap malam sebelum pasar beroperasi dan siang atau sore setelah aktivitas jual beli selesai. Penjual maupun pembeli di pasar tradisional diwajibkan pula menerapkan protokol kesehatan Covid-19," kata Sri.