REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat, (NTB) mengajak masyarakat di daerah ini agar menggunakan berbagai produk hasil perajin lokal sebagai upaya pemberdayaan sekaligus meningkatkan perekonomian para perajin.
"Kita memiliki banyak sekali jenis kerajinan lokal yang dapat bersaing dan menjadi kebanggaan daerah. Selain mutiara dan batik Sasambo kita juga memiliki produk mebel unggulan kerajinan ukir cukli," kata Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Koperasi Perindustrian dan UKM Kota Mataram I Gusti Yuliani di Kota Mataram, Rabu (1/7).
Cukli merupakan kerajinan kayu ukir dengan perpaduan kulit kerang dan beberapa bahan dasar yang berasal dari laut seperti mutiara, dengan bentuk jadi seperti berbagai jenis hasil mebel seperti kursi, meja, tempat tisu dan perabotan lainnya sesuai pesanan.
Mataram memiliki sentra industrinya di kawasan Rungkang Jangkuk, sehingga hampir semua warga di lingkungan tersebut menjadi pengrajin cukli dan hasil produksi mereka banyak dikirim ke luar daerah bahkan luar negeri.
"Di lantai 14-15 Kementerian Perindustrian, juga menggunakan mebel khas produk dari cukli. Kalau orang luar daerah dan luar negeri saja menggunakan hasil produksi kita, masa kita di sini tidak" kata Yuliani.
Sebelum pandemi Covid-19, kata Gusti, para perajin cukli bahkan kekurangan bahan baku khususnya jenis kulit kerang yang digunakan untuk menghias berbagai perabotan yang sudah dibuat dari kayu. Para pengrajin, mendatangkan kulit kerang dari Nusa Tenggara Barat Timur (NTT). "Kita memang kekurangan sumber daya alam karena itu SDM yang kita miliki terus diperkuat melalui berbagai pembinaan," kata Yuliani.
Terkait dengan itu, untuk membantu melestarikan produk unggulan tersebut, diharapkan kalangan pemerintah bisa memberikan dukungan terlebih dahulu dengan menggunakan mebel dari berbagai hasil kerajinan cukli. "Kami sebagai pembina, mengharapkan semua organisasi perangkat daerah juga bisa menggunakan produk lokal tersebut," ucap Gusti.
Yuliani juga mendorong Sekretariat DPRD Kota Mataram mebel dari produk kerajinan cukli terutama di ruang sidang utama DPRD Kota Mataram, agar bisa seperti ruang rapat kenari di kantor Wali Kota Mataram.
Dengan demikian, selain dapat menghidupkan para perajin cukli sekaligus bisa menjadi promosi bagi tamu dari daerah-daerah lain yang datang berkunjung ke DPRD Kota Mataram dan untuk, kesiapan produksi diyakini para pengrajin siap. "Setelah terjadi pandemi Covid-19, produksi mereka rata-rata sepi pembeli karena menurunnya kondisi perekonomian masyarakat," kata Yuliani.