REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, mulai 1 Juli 2020 akan menarik retribusi masuk ke objek wisata. Hal ini guna meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata.
“Pungutan dilakukan mulai pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB setiap hari," kata Pelaksana Tugas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Alfian di Pariaman, Selasa (30/6).
Ia mengatakan, untuk menjalankan kebijakan tersebut pihaknya menempatkan enam pos retribusi, yaitu di jembatan parkiran nusantara, dekat stasiun kereta api, depan tugu Asean Youth Park, dekat Pantai Cermin, pintu masuk Pantai Kata, dan di dermaga Pulau Angso Duo. Besaran biaya masuk ke objek wisata di daerah itu Rp 25 ribu per orang dan anak-anak Rp 15 ribu per orang untuk wisatawan mancanegara sedangkan wisatawan domestik Rp 5 ribu per orang untuk dewasa dan Rp 3 ribu per orang untuk anak-anak.
Ia menyampaikan sebelumnya wisatawan tidak dikenakan tiket masuk ke objek wisata di daerah itu. Namun pada masa normal baru pihaknya menerapkan penarikan distribusi untuk Jumat, Sabtu dan Ahad guna mengatur jumlah kunjungan wisatawan.
Namun pada 1 Juli 2020 distribusi masuk ke objek wisata di daerah itu diterapkan setiap hari. Pihaknya menyampaikan untuk pedagang dan warga setempat pihaknya menerapkan pengenal khusus sehingga dapat leluasa memasuki kawasan objek wisata pantai. Sebelumnya Pemkot Pariaman menetapkan Jumat, Sabtu, dan Ahad serta libur nasional sebagai hari penarikan retribusi masuk wisatawan ke objek wisata di daerah itu selama era normal baru.
Selama adaptasi penerapan normal baru di Kota Pariaman yaitu hingga 29 Juni 2020 pemungutan retribusi dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di pintu masuk kawasan objek wisata. Sedangkan penarikan retribusi parkir di kawasan wisata dilakukan oleh pengawas atau petugas parkir di area parkir yang telah ditetapkan.