Senin 29 Jun 2020 21:37 WIB

Dinkes DKI Klaim Tingkat Uji PCR Jakarta di Atas Target WHO

Tes PCR di Jakarta diklaim 2,1 kali di atas target WHO

Red: Nur Aini
Tenaga kesehatan berpakaian pelindung diri mengambil spesimen lendir warga untuk tes Polymerase Chain Reaction (PCR), ilustrasi
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Tenaga kesehatan berpakaian pelindung diri mengambil spesimen lendir warga untuk tes Polymerase Chain Reaction (PCR), ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan tingkat pengujian metode tes polymerase chain reaction (PCR) di Jakarta 2,1 kali di atas target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Dalam periode sepekan terakhir, pihaknya telah melakukan 2.116 tes per satu juta penduduk. Jumlah ini melebihi 2,1 kali dari target WHO 1.000 tes per satu juta penduduk per minggu," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Senin (29/6).

Baca Juga

Widyastuti menyebutkan secara kumulatif, tingkat pengujian (testing rate) untuk pemeriksaan PCR di Jakarta adalah 13.549 tes per satu juta penduduk. Dengan tingkat pengujian hasil tes positifPCRselama 22 Juni 2020 hingga 28 Juni 2020 sebesar 4,99 persen.

"Ini juga sesuai dengan target WHO kurang dari lima persen," ucap Widyastuti.

Adapun, pemeriksaan PCR sampai dengan 28 Juni 2020 sebanyak 296.360 sampel (hari sebelumnya 289.922 sampel) diperiksa dengan untuk mengetahui jejak virus corona (Covid-19) di lima wilayah DKI Jakarta. Untuk tes PCR pada 28 Juni 2020, dilakukan pada 2.278 orang. Sebanyak 1.642 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian tes cepat dengan hasil 95 positif dan 1.547 negatif.

Untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode tes cepat dan Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Pemprov DKI membangun Laboratorium Satelit Covid-19 yang berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit sejak 9 April 2020. Dan saat ini jejaringnya ada sebanyak 41 laboratorium pemeriksa Covid-19.

Pemeriksaan masif secara selektif termasuk dengan tes cepat (rapid test), terus dilakukan di daerah kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu dan juga pada ibu hamil.

"Total sebanyak 230.868 orang (hari sebelumnya 230.795 orang) telah menjalani rapid test, persentase positif Covid-19 sebesar 3,5 persen, dengan rincian 8.084 orang (hari sebelumnya 8.074 orang) dinyatakan reaktif Covid-19 dan 222.784 orang (hari sebelumnya 222.721 orang) dinyatakan non-reaktif," tuturnya.

Untuk kasus positif, kata Widyastuti, ditindaklanjuti dengan uji usap secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement