Ahad 28 Jun 2020 17:40 WIB

Cakada: Covid-19 Buat Biaya Kampanye Jadi Lebih Murah

Kampanye virtual yang tak tepat sasaran juga bisa menghabiskan biaya yang mahal.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Bakal Calon Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengakui bahwa Covid-19 membawa berkah bagi peserta pemilu. Ia beranggapan biaya kampanye di masa pandemi seperti saat ini jauh lebih murah ketimbang sebelum pandemi. 

"Jadi Covid-19 ini bagi peserta pemilukada ini berkah yang sangat luar biasa. Kalau dulu sebelum covid, kita harus ada acara besar-besaran, semakin besar semakin mendekati kemenangan, dengan anggaran yang besar maka kemenangan akan kita dapatkan," kata Helmi dalam diskusi daring, Ahad (28/6).

Baca Juga

Bahkan, ia menambahkan, di saat seperti ini kandidat tidak perlu lagi menyewa panggung besar, mendatangkan artis dan massa dengan jumlah besar. Saat ini, menurutnya kecerdasan kandidat dan tim sukses benar-benar diadu untuk membuat pemilih menyukai kandidat tanpa harus bertemu.

"Kalau dulu misalkan tidak covid itu kan kita agak kerepotan, dengan acara yang begitu padat dan dengan anggaran yang banyak. Harus ada artis yang didatangkan, harus panggung yang besar harus mengerahkan massa yang banyak, harus ada kaos di sana. sekarang dengan covid nggak perlu lagi itu. Paling masker saja sudah. Masker harganya lebih murah daripada kaos," kata dia.

Sementara bakal calon wali kota Makassar Mohammad Rhamdan Pomanto (Danny Pomanto) mengatakan mahal tidaknya biaya kampanye di masa pandemi saat ini tergantung strategi kampanye yang digunakan. Kampanye secara virtual jika tidak tepat sasaran, menurutnya, juga akan menghabiskan biaya yang mahal. 

"Tapi kalau dia pakai 'laser', semua tepat sasaran follow the 'laser' saya kira semua lebih efektif, jauh lebih murah dari sebelumnya karena tatap muka kalau ada serangan darat dan serangan udara dobel kenanya," ungkapnya.

Ia juga menilai kampanye virtual melalui grup Whatsapp juga lebih efektif ketimbang kampanye di Facebook. Menurutnya, kampanye melalui grup Whatsapp akan lebih tepat sasaran ketimbang di Facebook.

"Kalau Facebook saya kira susah jadi koloni suara, dia lebih menyebar. Tapi grup Whatsaap ini bisa jadikan koloni, kalau kita nembaknya pas saya kira jauh lebih murah," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement