Ahad 28 Jun 2020 15:23 WIB

Wagub Datang, Warga Minta Jalan Desa Diperbaiki

Kades dapat mengirim proposal secara online ke program Jamu rampak sekar

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Warga melintasi jalanan yang rusak di Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (26/6).
Foto: Bayu Adji P
Warga melintasi jalanan yang rusak di Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi lokasi terdampak bencana di Kampung Mekarsari, Dusun Bakompasir, Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Jumat (26/6) pekan lalu. Kedatangan orang nomor dua di Jabar itu untuk menyalurkan bantuan kepada 30 kepala keluarga (KK) atau 94 jiwa warga yang mengungsi terdampak longsor. 

Kedatangan Uu ke lokasi itu tak hanya disambut warga yang terdampak bencana. Warga lainnya juga ikut berkumpul ingin melihat sosok kepala daerah mereka.

Terdapat momen unik ketika Uu mengunjungi Desa Cikubang. Setelah memantau lokasi longsor dan tempat pengungsian, Uu hendak berpamitan kepada warga. Namun, sejumlah warga yang didominasi perempuan malah berteriak meminta Wagub Jabar itu memperbaiki akses jalan desa."Jalan, Pak, jalan, dibenerin," kata salah seorang warga.

Berdasarkan pantauan Republika, kondisi jalan menuju lokasi bencana tanah longsor di Kampung Mekarsari, Dusun Bakompasir, Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya rusak parah. Untuk menuju lokasi, dari Jalan Raya Taraju harus melalui jalan desa dengan satu lajur dengan jarak sekira 3 kilometer. Jalan desa hanya sebagiannya yang beraspal, sementara sisanya lebih banyak yang dilapisi bebatuan. Bebatuan itu membuat jalanan tak mulus ketika dilintasi. 

Melintasi jalan itu dengan kendaraan roda dua tentu tak membuat nyaman. Kecepatan harus diatur sedemikian rupa agar tidak terjatuh. Belum lagi jika terjadi hujan, jalan itu akan menjadi licin dan membahayakan pengendara yang melintas.

Mendengar keluhan itu, Uu menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah memiliki program Jalan Mulus (Jamu). Menurut dia, anggaran yang disediakan dalam program itu tak kurang dari Rp 500 miliar, yang diperuntukan memperbaiki jalan desa.

"Tinggal kepala desa masukan proposal secara online kepada program Rampak Sekar. Ada program jalan desa, ada irigasi, listrik, telekomonikasi, dan lainnya. Jadi ini menunggu kreativitas kepala desa," kata dia.

Uu mengatakan, saat ini permintaan perbaikan jalan desa ke Pemprov Jabar tak bisa lagi dengan memberikan proposal secara fisik. Namun, proposal harus diajukan secara daring.  "Pak Kades kalau mau jalannya bagus, minta ke provinsi, melalui program Jamu untuk desa. Tapi kalau pemkab masih ada anggaran, kenapa harus ke provinsi jauh-jauh," kata dia.

Kepala Desa Cikubang, Jajang mengatakan, kondisi jalan rusak di wilayahnya itu sudah terjadi sejak empat tahun ke belakang. Jalan itu rusak bukan karena kejadian bencana, melainkan disebabkan pemerintah desa belum memiliki anggaran untuk perbaikan jalan. Sementara anggaran dana desa, kata dia, sesuai hasil musyawarah desa, difokuskan untuk hal yang lain.  "Dana desa belum bisa meng-cover itu jalan. Karena banyak alokasi dana desa untuk taman baca masyarakat," kata dia.

Penggunaan dana desa untuk taman bacaan masyarkaat dilakukan sesuai hasil musyawarah dusun. Menurut dia, rencananya jalan itu baru akan diperbaiki dengan anggaran dana desa pada tahun depan.

Jajang menambahkan, pihaknya tak semata-mata mengandalkan anggaran dana desa untuk melakukan perbaikan jalan itu. Ia mengaku sudah mengajukan perbaikan ke Pemprov Jabar secara daring."Cuma tidak tahu, sampai sekarang belum ada realisasi," katanya.

Ia berharap, dengan kedatangan Wagub Jabar ke Desa Cikubang, perbaikan jalan desa itu dapat segera dilaksanakan. Ia mengaku sudah juga menyampaikan proposalnya secara langsung kepada Wagub Uu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement