Jumat 26 Jun 2020 07:44 WIB

Pengunjung Objek Wisata Mangunan Didata Online

Pendataan pengunjung bertujuan memudahkan tracing apabila ada yang positif Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah wisatawan menikmati panorama Yogyakarta dari ketinggian di obyek wisata alam Puncak Becici di kawasan Hutan Mangunan, Dlingo, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (10/5).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah wisatawan menikmati panorama Yogyakarta dari ketinggian di obyek wisata alam Puncak Becici di kawasan Hutan Mangunan, Dlingo, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Wisatawan yang akan masuk ke destinasi wisata kawasan Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta saat new normal didata terlebih dulu secara daring (online). Mereka juga akan didata secara manual di lokasi.

"Ada mekanisme dua arah terkait pendataan wisatawan. Secara online bagi yang sudah pesan dulu jauh-jauh hari, kemudian secara langsung bagi wisatawan yang datang namun belum mendaftar," kata Ketua Koperasi wisata Noto Wono Mangunan Dlingo Purwo Harsono di Bantul, Kamis.

Baca Juga

Pendataan itu dilakukan guna memudahkan melakukan pelacakan atau tracing apabila ada salah seorang pengunjung yang diketahui terindikasi terpapar COovid-19.

Menurut dia, bagi rombongan wisatawan yang sudah pesan secara daring untuk masuk ke Mangunan diharuskan mendaftarkan nama-nama pengunjung. Meski begitu ketika hendak masuk kawasan wisata tetap ada pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas atau pengelola yang siap dengan peralatan.

"Akan ada dua loket pada setiap masuk kawasan wisata. Satu loket untuk input dulu nama, alamat, dan dari mana wisatawan setelah itu baru dites dan boleh masuk. Loket satunya untuk tes wisatawan yang sudah pesan," katanya.

Menurut Purwo, meski dengan mekanisme baru dinilainya tidak mudah dilaksanakan karena kondisi di lapangan tidak selalu kondusif, akan tetapi hal itu tetap harus dilaksanakan demi mencegah penyebaran penularan virus corona.

Apalagi ketika tes suhu tubuh pengunjung ternyata ditemukan ada yang suhunya lebih dari 37,5 derajat. Padahal yang bersangkutan merasa tidak sakit atau tidak terdapat gejala-gejala sakit lainnya, sehingga perlu perlakuan tersendiri yang memerlukan pedoman dari pemerintah.

Berkaitan dengan persiapan pembukaan kembali objek wisata di Mangunan setelah tiga bulan ditutup karena dampak pandemi, Dinas Pariwisata DIY sudah melakukan pendampingan kepada pengelola di sejumlah kawasan wisata Mangunan tentang bagaimana protokol kesehatan.

"Dinas Pariwisata DIY menjelaskan protokolnya seperti ini di empat objek wisata, juga kepada para pedagang itu perilaku harus bagaimana, alat kelengkapan apa, loket wisata harus bagaimana, parkir harus bagaimana, sekaligus mengecek kelengkapan yang harus ada," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement