REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru meminta perusahaan perkebunan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ia tak ingin kejadian itu berulang kembali di provinsi yang terdiri atas 17 kabupaten dan kota tersebut.
"Segera antisipasi sedini mungkin, termasuk usaha perkebunan, agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata gubernur di Palembang, Rabu (24/6).
Herman menyebut, karhutla rutin setiap tahun. Karena itu, ia meminta agar perusahaan perkebunan, memikirkan juga tanggung jawab sosial dan lingkungan, selain jaga aset.
Perusahaan perkebunan, menurut Herman, telah mengantipasi karhutla seperti dengan pembuatan embung. Perusahaan juga sudah melaksanakan patroli dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan tersebut.
"Namun kesemuanya itu harus dimaksimalkan lagi agar kabut asap seperti pada 2015 akibat kebakaran hutan tidak terulang kembali," tuturnya.
Di lain sisi, Herman menyerukan agar koorporasi juga mesti memikirkan lingkungan sekitarnya, termasuk soal masalah lahan yang kerap masih memicu konflik dengan masyarakat. Ia menginginkan agar problem itu diselesaikan dengan jalan musyawarah dan menguntungkan kedua belah pihak.
"Bisa dicoba dikelola secara kemitraan, carikan solusi itu agar tidak menguras energi dengan masalah yang itu-itu saja," ucap dia.