Rabu 24 Jun 2020 13:59 WIB

Purwakarta Dapat Bantuan Alat PCR dari Pusat

Alat PCR disimpan di RSUD Bayu Asih sebagai penunjang penanganan Covid19 Purwakarta.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR). ilustrasi
Foto: Antara/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Pemerintah Kabupaten Purwakarta mendapatkan bantuan alat penanganan kasus Coronavirus Desease 2019 (Covid-19). Bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pusat itu berupat alat PCR (Polymerase Chain Reaction), satu unit ekstraktor otomatis dan satu Unit Reagens.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika bersyukur bisa mendapat bantuan tersebut. Menurutnya, Gugus Tugas Perceoatan Penanganan Covid-19 Purwakarta dan pemerintah daerah sudah sejak lama menunggu alat tes ini. Alat ini diperlukan untuk mempercepat penanganan Covid19 di Purwakarta.

Baca Juga

"Alhamdulillah, siang tadi, kami menerima bantuan 1 set alat PCR dari gugus tugas pusat. Sudah sejak lama kami menunggu alat ini," kata Anne seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (24/6).

Anne mengakui alat tersebut akan sangat membantu penanganan Covid-19 di Purwakarta. Ia berharap, kedepannya pemerintah bisa mempercepat penanganan Covid19 di Purwakarta. "Dengan alat ini, kita bisa melakukan tes swab mandiri, karena selama ini kita melakukan tes swab ke labkes Provinsi Jawa Barat," ujarnya.

Ia mengatakan alat tersebut akan disimpan di RSUD Bayu Asih sebagai penunjang penanganan Covid19 di Purwakarta. Alat ini akan digunakan untuk penanganan pasien di rumah sakit tersebut. Menurutnya, alat tersebut akan ditempatkan di laboratorium khusus yang sudah dibuat di RS Bayu Asih. Sebab, alat penanganan Covis-19 itu harus disimpan dengan hati-hati.

“Kata Profesor Nasser (tenaga ahli gugus tugas pusat) tempat itu sudah memenuhi kriteria dan persyaratan sesuai dengan ketentuan dari kementerian kesehatan,” tuturnya.

Direktur RSUD Bayu Asih Agung Darwis atau akrab disapa Dokter Agung menjelaskan, nanti RSUD bisa lebih cepat dalam melakukan pemeriksaan. Menurut standar kesehatan, 1 persen dari jumlah wilayah tersebut harus melaksanakan pemeriksaan PCR.

"Nanti untuk penanganan pasien akan lebih maksimal, mungkin 1-2 jam hasilnya akan keluar. Labnya kita sudah siap, sudah tersedia tekanan negatif, hepa filter, kamar mandi, dengan sedemikian rupa untuk memenuhi standar yang ditentukan," kata Agung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement