Rabu 24 Jun 2020 13:10 WIB

Proyek Tol Serang-Panimbang dan Cisumdawu Jadi Prioritas

Jalan tol ini sebagai bentuk dukungan pemerintah di Banten dan Jawa Barat.

Warga melintas di proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten, Senin (11/5).
Foto: ANTARA/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS
Warga melintas di proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten, Senin (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan tol Serang-Panimbang dan Cileunyi-Sumedang-Dawuan akan masuk ke dalam target prioritas pembangunan infrastruktur tahun depan.

"Jalan bebas hambatan atau tol sebagai bentuk dukungan pemerintah di Serang-Panimbang, Banten dan Cisumdawu, Jawa Barat," ujar Menteri Basuki dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu 924/6).

Dalam paparannya, Menteri PUPR menyampaikan rencananya Ditjen Bina Marga akan membangun 35 Km jalan tol pada tahun 2021. Target prioritas Ditjen Bina Marga lainnya di tahun 2021, antara lain pembangunan jalan nasional sepanjang 662 Km, kemudian pelebaran jalan menambah lajur sepanjang 17 Km.

Di sektor jembatan, Ditjen Bina Marga ditargetkan melakukan pembangunan dan duplikasi 18.588 meter jembatan, lalu penggantian 1.990 meter jembatan, dan pemeliharaan 510.366 meter jembatan nasional.

Ditjen Bina Marga juga berencana akan membangun 2.466 meter jalan layang, underpass atau terowongan, antara lain jalan layang Martadinata di Pamulang, Banten, underpass Bulak Kapal di Bekasi, jalan layang Kopo di Jawa Barat, jalan layang Purwosari di Jawa Tengah, jalan layang bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, dan jalan layang Simpang Kabli di Batam, Kepulauan Riau.

"Untuk program konektivitas yakni di bidang Bina Marga dengan rencana total anggaran sebesar Rp 38,8 triliun digunakan untuk pembangunan jalan dan jembatan," kata Menteri PUPR.

Rincian total anggaran untuk Ditjen Bina Marga itu terdiri dari Rp 36,02 triliun untuk pembangunan jalan dan jembatan, serta sisanya untuk dukungan manajemen sebesar Rp 2,87 triliun yang diperuntukkan pembinaan, pengaturan dan pengawasan.

Salah satu program Kementerian PUPR di tahun 2021 yakni program infrastruktur konektivitas yang merupakan hasil desain ulang yang dilakukan Kementerian PUPR. Hal ini dilakukan dengan menyederhanakan program dari semula 13 program pada tahun 2020 menjadi hanya lima program pada tahun 2021.

Kelima program tersebut, antara lain dukungan manajemen, pendidikan dan pelatihan vokasi, infrastruktur konektivitas, ketahanan sumber daya air, serta perumahan dan kawasan permukiman.

Dasar desain ulang program Kementerian PUPR yakni visi-misi Presiden Joko Widodo dan lima fokus prioritas pembangunan tahun 2020-2024, kemudian tujuh agenda pembangunan dalam RPJMN 2020-2024 serta tugas dan fungsi Kementerian PUPR berdasarkan Perpres 27/2020 dan Permen PUPR 13/2020.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement