Rabu 24 Jun 2020 11:21 WIB

Covid Masih Tinggi, Jokowi: Masyarakat yang Menentukan

Masyarakatlah yang berperan besar dalam menekan jumlah dan mencegah penyebaran Covid

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ancaman penularan virus covid-19 hingga kini masih belum berakhir. Angka penambahan kasus baru pun masih terus terjadi di beberapa daerah, bahkan tak sedikit daerah yang angka positifnya justru semakin tinggi.

Menurutnya, peran masyarakatlah yang sangat penting untuk menekan angka kenaikan kasus baru tersebut.

“Beberapa hari terakhir ini penambahan kasus positif covid masih meningkat di beberapa daerah dan 1,2,3 provinsi masih tinggi angka positifnya. Masyarakatlah yang berperan besar dalam menekan jumlah kasus dan mencegah penyebaran covid,” ujar Jokowi saat konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/6).

Karena itu, Presiden meminta agar masyarakat terus menjalankan kedisiplinan mengikuti protokol kesehatan dan berbagai anjuran dari pemerintah yang sering disampaikan. Seperti mengenakan masker, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, dan juga rajin mencuci tangan.

Presiden juga meminta agar masyarakat saling mengingatkan satu sama lainnya untuk menjalankan kedisiplinan protokol kesehatan.

“Saya minta juga agar masyarakat saling mengingatkan untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Ini yang harus terus kita lakukan harus menjadi kebiasaan baru kita,” ucapnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan, pemerintah telah memiliki sistem informasi yang terintegrasi yakni bersatu lawan covid, yang berfungsi sebagai navigasi negara dalam memahami perkembangan covid yang selalu berubah setiap harinya.

Melalui sistem ini, lanjut Jokowi, pemerintah bisa menentukan zonasi tingkat penularan covid serta mengetahui berapa daerah yang status keamanannya telah berubah.

“Dengan sistem ini juga kita bisa mengetahui berapa kabupaten, berapa kota, berapa provinsi yang berubah statusnya dari hijau menjadi kuning, dari hijau menjadi oranye, hijau menjadi merah. Atau sebaliknya berubah dari merah menjadi oranye, dari merah menjadi kuning, dan dari merah menjadi hijau,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement