REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Gerhana Matahari Cincin yang akan terjadi hari ini, Ahad (21/6), tidak bisa dinikmati semua daerah di Indonesia. Kabupaten Indramayu pun menjadi satu-satunya daerah di Jawa Barat yang mengalami peristiwa alam tersebut.
Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, Gerhana Matahari Cincin akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi berupa Gerhana Matahari Sebagian.
Sedangkan di 83 pusat kota lainnya, yaitu dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, sepuluh kota Jawa Tengah, tujuh kota di Jawa Timur dan semua kota di Jawa Barat (terkecuali Indramayu, Red), Banten, DKI Jakarta serta DI Yogyakarta tidak akan dilalui gerhana tersebut.
"Di Jawa Barat, gerhana ini hanya teramati di Indramayu berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana 0,000," kata pria yang akrab disapa Faiz itu kepada Republika.co.id, Ahad (21/6).
Faiz menjelaskan, di Kabupaten Indramayu, gerhana tersebut akan dimulai pada pukul 15.11.50,7 WIB. Puncak gerhana, akan terjadi pada pukul 15.14.07,8 WIB dan akan berakhir pada pukul 15.16.45,5 WIB. "Durasi gerhana yang teramati di Indramayu adalah empat menit 54,8 detik," terang Faiz.
Faiz menjelaskan, Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi. Sedangkan Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika matahari, bulan dan bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari. Akibatnya, saat puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin. Yaitu, gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.