Sabtu 20 Jun 2020 06:26 WIB

Kasus Covid-19 di Sulawesi Tenggara Masih Fluktuatif

Masih ada 120 pasien Covid-19 yang isolasi atau karantina di Sulawesi Tenggara.

Petugas medis menunjukan rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 yang diambil dari salah satu sampel darah jurnalis di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (07/4/2020). Pihak Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara bekerja sama dengan Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) Kendari melakukan pemeriksaan rapid test kepada para jurnalis di Kendari sebab berpotensi terpapar virus COVID-19 saat melakukan peliputan
Foto: ANTARA/Jojon
Petugas medis menunjukan rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 yang diambil dari salah satu sampel darah jurnalis di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (07/4/2020). Pihak Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara bekerja sama dengan Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) Kendari melakukan pemeriksaan rapid test kepada para jurnalis di Kendari sebab berpotensi terpapar virus COVID-19 saat melakukan peliputan

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sulawesi Tenggara dr. La Ode Rabiul Awal menyebutkan kasus di daerah itu secara umum masih fluktuasi atau naik turun. Karena itu praktik protokol kesehatan sangat penting.

"Oleh karena itu, kami mengimbau kembali kepada seluruh masyarakat ketika beraktivitas, baik yang sifatnya personal maupun untuk kepentingan pelayanan publik, makin patuh dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan," kata Rabiul Awal di Kendari, Jumat (19/6).

Baca Juga

Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tempat keramaian, kata Rabiul, masyarakat wajib memperhatikan protokol kesehatan. Salah satunya dengan menjaga jarak, tetap menggunakan masker, dan sering mecuci tangan.

"Kepada teman-teman seluruh jajaran gugus tugas, baik provinsi maupun kabupaten/kota, untuk terus melakukan edukasi pencegahan penelusuran dan deteksi di daerahnya masing-masing sampai benar-benar status pandemi dinyatakan terkendali atau berakhir," tutur Rabiul.

Ia mengemukakan Sulawesi Tenggara pada tanggal 19 Juni 2020 ada penambahan kasus baru konfirmasi positif. Yaitu sebanyak tiga orang masing-masing satu orang berasal dari Kota Baubau, Kabupaten Kolaka dan Konawe. Dengan demikian, totalnya menjadi 329 orang.

Ketua Ikatan Dokter (IDI) Sultra juga menjelaskan tidak ada penambahan kasus sembuh baru, tetap sebanyak 204 orang. Begitu pula data orang yang meninggal dunia akibat Covid-19, juga tidak ada penambahan atau tetap lima orang.

Ia menyebut jumlah pasien yang tengah menjalani perawatan isolasi atau karantina sebanyak 120 orang.

"Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa makna dari normal baru atau tatanan baru kehidupan produktif itu bukan berarti bahwa status pandemi telah berakhir. Akan tetapi, ini adalah sebuah transisi menuju kehidupan masyarakat produktif," katanya menjelaskan.

Sebelumnya, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sultra mencatat pada hari Rabu (17/6) Sulawesi Tenggara mengalami penambahan satu kasus baru. Kemudian pada hari Kamis (18/6) kembali mengalami penambahan kasus hingga 34 orang, dan pada hari Jumat (19/6) juga kembali ada penambahan kasus sebanyak tiga orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement