Jumat 19 Jun 2020 20:21 WIB

Panglima TNI Minta Jatim Serius Tangani Pandemi Covid-19

Jangan sampai karena PSBB telah berakhir, masyarakat berpikir Covid-19 telah selesai.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan, Jawa Timur, khususnya Surabaya, harus serius dalam menangani tantangan pandemi Covid-19. Menurutnya, sosialisasi yang masif kepada masyarakat terkait disiplin protokol kesehatan amat diperlukan.

"Jangan sampai karena PSBB telah berakhir, masyarakat berpikir Covid-19 telah selesai. Ini yang harus selalu diingatkan kepada masyarakat agar selalu menjalankan disiplin protokol kesehatan dalam masa transisi menuju normal baru," ujar Hadi di Surabaya, Jumat (19/6).

Bersama dengan Kapolri, Hadi berharap, agar seluruh satuan kewilayahan TNI dan Polri, Kodam, Koarmada, Koops dan Polda beserta jajarannya, saling bersinergi dan mampu berkolaborasi bersama Pemda, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, termasuk pihak swasta. Itu diperlukan untuk bersama-sama mencari solusi terbaik bagi penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Timur.

Lebih lanjut, saat memimpin rapat dan mendengarkan penjelasan dari Gugus Tugas Daerah terkait Covid-19 di Jawa Timur itu, Panglima TNI menyampaikan, para tokoh masyarakat adalah panutan dan menjadi rujukan dari masyarakat luas. Karena itu, Hadi meminta, agar para tokoh masyarakat itu juga dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat luas.

"Jaga jarak aman, gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, jangan menyentuh mata, hidung, dan muka sebelum mencuci tangan. Gencarkan sosialisasi protokol kesehatan menggunakan kearifan lokal khas jawatimuran, agar pesan dapat sampai kepada masyarakat," katanya.

Dalam rapat kali ini Panglima TNI dan Kapolri mendengarkan penjelasan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terkait keadaan terkini dan perkembangan penanganan Covid-19 di wilayahnya. Ia juga membahas kerja sama yang telah terjalin antara TNI, Polri, serta Pemerintah Daerah untuk menangani pandemi.

Di samping itu Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, Anwar Iskandar menyampaikan, “kami mengucapkan banyak terima kasih kepada TNI dan Polri yang telah menunjukan perhatian yang besar dalam penanganan Pandemi Covid-19 ini."

Seperti diketahui, PSBB Surabaya Raya telah berakhir tanggal 18 Juni 2020. Tapi, Jawa Timur mencatatkan angka penambahan kasus positif tertinggi di Indonesia. Fakta tersebut disebut harus dijadikan dasar dan pertimbangan oleh Forkopimda Jatim untuk mengawal proses transisi ini.

TNI bersama Polri mendapat tugas dari Presiden RI untuk membantu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan di fasilitas-fasilitas publik selama masa transisi.

“Marilah semua pihak untuk bekerjasama mengajak masyarakat selalu menjalankan disiplin protokol kesehatan, Harus diingat bahwa kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci keberhasilan mengendalikan pandemi," ujar Kapolri, Jenderal Polisi Idham Azis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement