Kamis 18 Jun 2020 12:28 WIB

Danrem Usul Desa yang tak Terbakar Diberi Penghargaan

Beberapa daerah di Sumsel setiap tahun menjadi langganan karhutla.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Relawan mencoba memadamkan api ketika simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau, Kamis (30/1/2020).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Relawan mencoba memadamkan api ketika simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau, Kamis (30/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Danrem 044/Garuda Dempo (Gapo) Brigjen Jauhari Agus Suraji mengatakan, desa-desa yang hutannya tidak terbakar saat banyak titik panas diwaktu musim kemarau perlu diberi penghargaan. "Bagi desa yang selama ini rawan terbakar tetapi saat musim kemarau tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), maka perlu diberi penghargaan, untuk memotivasi masyarakat supaya menjaga hutan agar tetap lestari," kata Jauhari di Kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel) pada Kamis (18/6).

Menurut dia, beberapa daerah di Sumsel setiap tahun menjadi langganan karhutla sehingga itu harus diantisipasi. Pihaknya telah memantau wilayah Sumsel untuk melihat titik api di provinsi yang terdiri 17 kabupaten dan kota tersebut dan sudah ada beberapa titik panas yang timbul dan pihaknya juga melakukan pendataan.

Pendataan daerah rawan terbakar itu untuk memaksimalkan peran bintara pembina desa dalam mencegah secara dini agar tidak terjadi karhutla. Bahkan Babinsa bersama kepala desa harusmengajak masyarakat untuk menjaga hutannya agar tetap lestari.

Selain itu, menurut Jauhari, yang perlu diperhatikan adalah masalah peralatan yang dibutuhkan harus tersedia sehingga Satgas Pencegahan Karhutla lebih maksimal dalam memadamkan titik api. Pencegahan sejak dini itu penting mengingat Sumsel rawan terbakar dan beberapa daerah banyak terdapat lahan gambut.

Sebelumnya dalam silaturahim dengan sejumlah jurnalis, Jauhari juga mengajak peran masyarakat, termasuk jurnalis untuk membantu penanganan karhutla melalui sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyatrakat menjaga kelesatrian hutan.

Sementara Pangdam II/Sriwijaya Mayjen Irwan dalam rapat koordinasi bersama Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya dan Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan pasukan dari seluruh Kodim untuk menangani Karhutla. Menurut Irwan, Korem 044/Gapo juga akan mempersiapkan pasukan di tingkat desa yang bertujuan mengantisipasi lebih awal bila terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement