REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta pemerintah memberi insentif guru kunjung yang melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) luar jaringan (luring). Wasekjen FSGI Satriwan Salim mengatakan, guru-guru kunjung ini harus melakukan pembelajaran dengan mengunjungi siswanya karena listrik dan internet di daerahnya terkendala.
"Ada masukan dari Halmahera Selatan. Harus ada insentif guru, khususnya guru kunjung yang mengajar karena tidak ada listrik di daerahnya sehingga mereka harus berkunjung," kata Satriwan, Rabu (17/6).
Ia juga meminta agar PJJ yang akan diperpanjang harus diikuti dengan perbaikan kualitas dan layanan untuk siswa dan guru. Terkhusus di daerah yang menerapkan PJJ luring, pemerintah perlu membuka jaringan dan menggratiskan internet siswa maupun guru khusus di tempat yang tidak ada internet.
Pemerintah daerah, Satriwan melanjutkan, juga harus merangkul atau bekerja sama dengan radio-radio komunitas dan TV lokal. Dana desa juga bisa dialokasikan untuk membantu PJJ luring bagi siswa dan guru.
"Alokasi khusus dana daerah untuk siswa/guru dan sekolah swasta menengah ke bawah yang terancam tutup," kata Satriwan menambahkan.
Sementara itu, terkait dengan PJJ dalam jaringan (daring), perlu ada pendampingan dan pelatihan untuk guru. Hal ini penting agar PJJ berkualitas bisa diterapkan saat memasuki tahun ajaran baru.