REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka optimalisasi layanan kenavigasian guna mendukung terwujudnya keselamatan pelayaran, khususnya melalui peningkatan peran dari Vessel Traffic Service (VTS), Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melaksanakan uji coba/test bed pemanduan secara elektronik (E-Pilotage) untuk wilayah sekitar perairan pelabuhan Tanjung Priok yang berada di bawah wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok, pada Rabu (17/6).
Pelaksanaan Uji Coba/Test Bed E-Pilotage ini dilaksanakan secara virtual melalui sambungan Video Conference dari 3 (tiga) lokasi, yaitu Ruang Rapat Sido Luhur Kantor Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok, VTS Tanjung Priok, serta Marine Command Centre (MCC) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan peserta terdiri dari para Direktur di Lingkungan Ditjen Perhubungan Laut, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Para Kepala Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut, Direktur Utama PT. Pelindo II, dan General Manager PT. Pelindo Cabang Tanjung Priok.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo mengungkapkan, bahwa kegiatan Uji Coba/Test Bed E-Pilotage ini merupakan kegiatan yang termasuk dalam program Quick Wins Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang dilakukan guna mendukung keselamatan pelayaran dengan memberikan layanan pemanduan secara elektronik melalui Stasiun-Stasiun VTS pada Distrik Navigasi.
“Kegiatan uji coba E-Pilotage di Stasiun VTS Tanjung Priok ini merupakan yang pertama. Rencananya kami akan melaksanakan kegiatan serupa di 3 (tiga) Stasiun VTS lain, yaitu VTS Benoa, VTS Tarakan dan VTS Batam,” ujar Agus dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.
Adapun kegiatan Test Bed ini bertujuan untuk mendapatkan input dan evaluasi dalam rangka menyiapkan sarana dan prasarana, serta regulasi dalam melaksanakan E-Pilotage berdasarkan berbagai karakteristik traffic dan alur pelayaran.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan maritim di perairan Indonesia, dan juga untuk meningkatkan daya saing ekonomi di Indonesia, dengan menjamin kelancaran logistik di seluruh wilayah Indonesia.
“Untuk itu, saya berharap semua pihak dapat membantu dan mengambil peran demi kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini agar dapat menjadi acuan bagi pelaksanaan Test Bed E-Pilotage berikutnya di wilayah lain, tentunya dengan tetap mengacu pada ketentuan nasional dan internasional yang berlaku,” tutup Dirjen Agus.