REPUBLIKA.CO.ID, GARUT--Menara PTSL milik Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang berada di Jalan Pramuka, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, roboh pada Senin (15/6). Akibat kejadian itu, satu orang tewas dan empat orang mengalami luka-luka.
Kanit Reskrim Polsek Garut Kota, Ipda Amirudin Latif mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika itu, terdapat empat orang pekerja yang sedang membongkar untuk menurunkan menara PTSL triangle. Posisi salah seorang pekerja sedang berada di puncak menara dengan ke tinggian 60 meter, dan seorang lainnya berada di atas genting lantai dua dan dua orang lainnya berada di bawah di halaman kantor BPN memegang tambang untuk menurunkan tower PTSL.
"Tiba tiba tali baja penahan tower putus sehingga tower ambruk menimpa atap kantor BPN, tepatnya di bagian aula yang pada saat itu di dalam aula sedang dilaksanakan rapat," kata dia.
Tower yang roboh tersebut menimpa lima orang yang sedang bekerja di bawahnya. Kelima orang tersebut adalah pegawai yang tengah membongkar tower, dua pegawai BPN Garut, dan dua lainnya perwakilan dari desa.
"Dua warga mengalami luka berat, yaitu pekerja tower dan pegawai BPN. Sisanya luka ringan. Semuanya sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan," kata dia.
Setelah mendapatkan perawatan, Muhammad Daud Pey (60) asal Garut dinyatakan meninggal dunia. M. Asep Sapari (47) mengalami patah tangan sebelah kanan, Dudung dan Dudi (Keduanya pegawai BPN) mengalami luka ringan serta Iyus (63) luka di kepala. Empat orang yang mengalami luka masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Dugaan sementara, kata Amir, robohnya menara tersebut akibat putusnya kawat seling penahan tower. "Kondisi kawat selingnya memang sudah berkarat. Usia towernya juga sudah cukup lama," katanya.
Hingga saat ini, polisi sudah melakukan pemeriksaan dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Tim identifikasi dari Polres Garut sendiri sudah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian.