Sabtu 13 Jun 2020 15:12 WIB

Banjir Bandang Bantaeng Akibat Tingginya Curah Hujan

Hujan di Bantaeng sebabkan tanggul rusak dan akibatkan banjir.

Suasana pemakaman yang tertimbun lumpur akibat terjangan banjir bandang di Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatatn, Sabtu (13/6/2020). Banjir bandang yang terjadi akibat jebolnya tanggul bendungan Balangsikuyu yang tidak mampu menampung tingginya curah hujan tersebut mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan hilang diterjang banjir yang disertai dengan material batu dan lumpur
Foto: ANTARA /Abriawan Abhe
Suasana pemakaman yang tertimbun lumpur akibat terjangan banjir bandang di Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatatn, Sabtu (13/6/2020). Banjir bandang yang terjadi akibat jebolnya tanggul bendungan Balangsikuyu yang tidak mampu menampung tingginya curah hujan tersebut mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan hilang diterjang banjir yang disertai dengan material batu dan lumpur

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Bupati Bantaeng Ilham Azikin memastikan salah satu penyebab banjir bandang di sejumlah wilayah Kabupaten Bantaeng karena tingginya curah hujan sejak Jumat pagi hari (12/6) hingga malam. Akibatnya tanggul cekdam Balangsikuyu di Bantaengrusak di sisi kanan.

"Ada tanggul yang jebol di sisi kanan akibat timpaan material," kata Ilham Azikin melalui keterangan resmi di Makassar, Sabtu (13/6).

Baca Juga

Dia mengemukakan tanggul Cekdam Balangsikuyu ini mengalami kerusakan pada pukul 19.00. Akibatnya, limpahan air semakin tidak terkendali.

Pemerintah Kabupaten Bantaeng saat ini terus berupaya melakukan evakuasi di sejumlah titik banjir di Kabupaten Bantaeng. Hingga hari ini, tercatat ada tujuh titik pengungsian yang telah dibentuk Pemda Bantaeng.

"Kita terus melakukan upaya langkah tanggap darurat hingga sekarang dan telah melakukan pendataan dampak dari bencana itu," ujarnya.

Termasuk, kerusakan jembatan dan akses lingkar selatan Bantaeng di daerah Kaili. Selain itu, pasar Sentral Bantaeng juga mengalami dampak yang serius. Hampir semua pedagang di pasar ini mengalami kerugian.

Selain itu, perkantoran pemerintah juga terkena dampak. Beberapa di antaranya adalah Mal Pelayanan Publik (MPP).

"Di sini ada server milik Disdukcapil yang belum sempat diselamatkan," kata dia.

Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah memberikan apresiasi atas penanggulangan itu. Dia menyebut upaya tanggap darurat ini sudah tepat.

"Ini memang tidak bisa dihindari. Tetapi upaya tanggap darurat ini sudah tepat," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement