REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK - Jumlah kasus pasien positif di Kabupaten Gresik, Jawa Timur melonjak dan bertambah cukup signifikan. Tercatat kasus yang semula 5 pasien pada Senin (8/6) menjadi 19 kasus pada Selasa (9/6) yang merupakan masa transisi normal baru yang akan diberlakukan.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Gresik, drg Saifudin Ghozali mengatakan 19 kasus yang terjadi didominasi dari hasil penelusuran masyarakat tiga pekan lalu, yakni 15 warga, kemudian ditambah 4 pasien yang sebelumnya berstatus PDP.
"Kami bersyukur, penambahan 19 konfirmasi positif ini untuk menyelesaikan klaster-klaster besar jilid II, yakni Klaster Surabaya, Sidowungu, Sampoerna, dan Pabean," kata Saifudin, Selasa (9/6)
Disamping itu, kata dia, pelonjakan kasus hari ini juga untuk menyelesaikan klaster baru yaitu klaster Pasar Gresik dan Pasar Benjeng. Saifudin memprediksi melonjaknya kasus positif akan terus terjadi dalam satu atau dua pekan ke depan, karena adanya rapid test massal yang dilakukan dalam pekan ini, dan hasil swab keluar sampai dua pekan ke depan.
Sementara itu, penambahan 19 positif masing-masing dari Kecamatan Driyorejo, Kedamean, Cerme, dan Kecamatan Manyar. "Untuk yang dari Kecamatan Cerme dan Manyar, keduanya kami laporkan sebagai positif meninggal, karena hasil swab baru keluar dan pasien sudah meninggal," kata Saifudin yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik itu.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik AM Reza Pahlevi mengatakan dengan tambahan 19 pasien, total positif menjadi 238 pasien, rinciannya 39 pasien sembuh, 176 dirawat, dan 23 pasien meninggal.
Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) di Gresik kini mencapai 325 pasien, dalam pengawasan 157 pasien, selesai pengawasan 159 orang, dan meninggal 9 orang
Selanjutnya Orang Dalam Risiko (ODR) mencapai 1.148 pasien, ODR lepas pengawasan 1.111 orang dan orang tanpa gejala (OTG) tercatat 280 orang.