REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memastikan, pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah menerapkan protokol kesehatan. Hal ini guna pencegahan wabah COVID-19 di hari pertama pembukaan objek wisata untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.
"Kalau mereka tak siap maka ditunda pembukaannya, kalau sudah siap akan dilanjutkan untuk pembukaan," kata Kepala Seksie BKSDA Konservasi Wilayah V Garut, Dodi Arisandi saat meninjau TWA Gunung Papandayan, Senin (8/6).
Ia menuturkan, pemerintah telah membuka kembali objek wisata, salah satunya wisata gunung atau hutan TWA Gunung Papandayan yang saat ini menjadi wisata primadona di Garut. Hari pertama objek wisata dibuka, Dodi meminta kepada pihak swasta yang mengelola TWA Gunung Papandayan agar serius menerapkan protokol kesehatan mulai dari gebang, pengunjung termasuk petugasnya, dan di kawasan wisata.
"Kami tadi mengecek tiketing, petugasnya, dan sarana yang ada, seperti menyediakan tempat cuci tangan," katanya.
Ia menambahkan, protokol lainnya seperti tempat duduk di lingkungan TWA Gunung Papandayan harus diatur jaraknya sehingga tidak terjadi kontak fisik langsung antar pengunjung. Menurut Dodi, hasil peninjauan pengelola TWA Gunung Papandayan sudah menerapkan protokol kesehatan yang dapat memberikan rasa aman bersama.
"Mudah-mudahan tetap dipertahankan, kebutuhan wisata terpenuhi dengan protokol kesehatan," katanya.
Direktur Utama PT Astri Indah Lestari (AIL) atau pengelola TWA Gunung Papandayan, Tri Persada, menyatakan, jajarannya sudah siap menerapkan protokol kesehatan seusai anjuran pemerintah saat diberlakukannyanormalbaru. "Alhamdulillah hari ini kita mulai dengan menerapkan normal baru," kata Tri.