REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memberikan teguran kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Kuningan berkaitan dengan acara pesta beberapa hari lalu. Beredar video yang dihadiri undangan berseragam ASN dengan tercantum informasi acara tersebut acara perpisahan seorang camat.
Pada video beredar luas di media sosial tersebut, memperlihatkan sejumlah pejabat pemerintahan menghadiri sebuah pesta hajatan. Akibatnya warganet pun berpolemik dan berkomentar.
Banyak warganet yang menyayangkan acara tersebut digelar di tengah pandemi Covid-19 dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ridwan Kamil meminta, ASN lebih disiplin dan menahan diri untuk tidak menggelar acara yang bisa membuat kerumunan. Apalagi, tanpa menerapkan protokol kesehatan.
“Kemarin ada kasus di Kuningan ada acara, apapun alasannya tindakan spontanitasnya saya kira kurang pas untuk dilakukan di saat ini," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (8/6).
Oleh karena itu, menurut Emil, maka ia meminta TNI Polri dan ASN agar menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan apapun judulnya dan isinya. "Itu saya kira teguran untuk ASN di sana,” katanya.
Bupati Kuningan Acep Purnama melalui media sosial menjelaskan bahwa ia tidak mengetahui adanya acara perpisahan itu. Meski demikian, ia mengaku telah menugaskan tim dari Pelaksana Harian Crisis Center membubarkan acara tersebut.
"Itu bukan hajatan namun acara pisah sambut camat dan itu tanpa laporan kepada saya jika ada laporan sebelumnya pasti tidak akan saya izinkan, setelah ada info kaitan acara tersebut saya langsung menugaskan pelaksana harian crisis center untuk membubarkan acara tersebut," tulisnya.