Senin 08 Jun 2020 14:21 WIB

Fraksi Gerindra Cenderung Dukung Sistem Proporsional Terbuka

Ada tiga argumentasi Gerindra cenderung mendukung sistem proporsional terbuka.

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Gerindra Sodik Mudjahid
Foto: Kiblat.
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Gerindra Sodik Mudjahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Gerindra, Sodik Mudjahid, mengatakan, mayoritas kader partainya cenderung mendukung sistem politik proporsional terbuka untuk dimasukkan dalam rancangan undang-undang (RUU) pemilu. Namun, Gerindra memang belum memutuskan terkait ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.

"Sejauh ini berkembang suara dari banyak kader untuk (sistem pemilu) pola proporsional terbuka. Soal ambang batas parlemen, Fraksi Gerindra akan melihat perkembangan rekan-rekan partai lain," kata Sodik di Jakarta, Senin (8/6).

Baca Juga

Dia menjelaskan tiga poin argumentasi yang mendukung sistem proporsional terbuka. Pertama, sistem ini lebih akomodatif terhadap kader partai yang menjadi tokoh masyarakat.

Kedua, menurut dia, sistem tersebut lebih akomodatif dan menghargai suara rakyat atau pemilih dalam pemilu. "Ketiga, pengalaman menunjukkan partai tetap mempunyai kekuasaan dan kekuatan pengendalian karena para calon adalah kader partai," ujarnya.

Sodik mengatakan, sikap resmi Fraksi Gerindra akan disampaikan dalam pembahasan RUU pemilu bersama pemerintah. Menurut dia, beberapa poin krusial dalam RUU tersebut masih terus disempurnakan dan dimatangkan di internal Gerindra.

"Sabtu (6/6) Partai Gerindra menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas). Dalam rapimnas tersebut mematangkan ambang batas parlemen dan sistem pemilu, selain permintaan DPD dan DPC Gerindra yang meminta Prabowo Subianto kembali menjadi ketua umum Partai Gerindra," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR Fraksi Partai Nasdem Saan Mustopa mengatakan, beberapa isu krusial yang ada dalam draf RUU pemilu yang akan dibahas secara mendalam salah satunya terkait sistem pemilu. Ada dua pendapat, yaitu sistem terbuka dan tertutup.

Dia mengatakan, fraksi yang mengusulkan sistem tertutup adalah Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Partai Golkar. Namun, masih ada ruang untuk varian lain.

Menurut dia, pengusung sistem pemilu terbuka adalah Fraksi Partai Nasdem, Fraksi PKB, Fraksi PKS, dan Fraksi Partai Demokrat. "Lalu, saya yakin Fraksi PAN tetap ingin sistem pemilu ini terbuka, dan Fraksi Gerindra belum menentukan sikapnya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement