REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, menyampaikan perkembangan penyelenggaraan PON XX Papua (2020) yang diundur pada Oktober 2021. Menurutnya, sosialisasi serta promosi penyelenggaraan PON XX Papua tetap dilakukan dengan protokol New Normal.
‘’Venue pertandingan PON XX Papua tetap dilakukan dengan menjalankan protokol penanganan dan pencegahan Covid-19,’’ kata Menpora Zainudin Amali, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika di Jakarta, Sabtu (6/6). ‘’Begitu pula dengan sosialisasi serta promosi penyelenggaraan PON XX Papua.’’
Menpora juga memastikan bahwa Pemeritah tetap mengalokasikan dukungan anggaran APBN penyelenggaraan PON XX di Papua. Dan, pemusatan latihan atlet di daerah dapat dilaksanakan secara mandiri melalui virtual atau berdasarkan protokol keolahragan tatanan norma baru.
Zainudin menyatakan hal-hal terkait PON XX Papua tersebut saat menjadi narasumber di acara Webinar Keolahragaan dengan tema ‘PON dan Prestasi Olahraga di Era Pandemi Covid- 19’. Menpora menyampaikannya secara virtual di Situation Room Lantai 9 Graha Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat, kemarin. Webinar yang diinisiasi oleh oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini diikuti sekitar 5000 lebih peserta.
Menpora menyebut penyelenggaraan PON di Papua pada Oktober 2021 sudah sesuai dengan Kepres pada rapat kebinet April lalu dengan misi sukses prestasi, penyelenggaraan, pemberdayaan ekonomi, dan administrasi. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, ia juga menyatakan keputusan pemunduran PON XX Papua pada Oktober 2021 tersebut sudah tepat.
Menpora menjelaskan alasan pemilihan Oktober 2021 sebagai opsi penundaan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI di Papua. Alasannya karena pemerintah harus menyesuaikan pelaksanaan PON dan Peparnas dengan agenda olahraga nasional dan internasional yang juga digelar pada tahun yang sama.
Pada tahun depan, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Indonesia juga akan menggelar MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Indonesia juga akan mengikuti sejumlah ajang internasional pada 2021. Ada ajang ASEAN School Games, SEA Games Vietnam, Olimpiade Tokyo, dan lainnya.
‘’Mei ada Piala Dunia, Juni ada ASEAN School Games, dan ada juga Olimpiade Tokyo 2021,’’ kata Menpora kepada wartawan, Kamis (23/4). ‘’Setelah itu ada Islamic Solidarity Games, kemudian ada Haornas, ada World Beach Games, Popnas dan Peparnas.’’
Pihaknya pun berkoordinasi dengan KONI Pusat-Daerah, pengurus cabang olahraga, dan pemangku kebijakan lain. Sehingga, seluruh pihak sepakat memindahkan jadwal PON.
"Waktu (penyelenggaraan) yang ada itu Oktober, akhirnya disetujui oleh Presiden dan beliau memutuskan Oktober. Karena, setelah itu ada SEA Games, MotoGP, dan lain-lain," kata dia.