REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, tingginya angka kesembuhan pasien positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir karena masifnya tes swab yang dilakukan. Sebelum dinyatakan sembuh, pasien positif Covid-19 harus menjalani tes swab sebanyak dua kali, yang kedua-duanya harus menunujukkan hasil negatif.
"Karena itu kita terus-menerus lakukan (swab dua kali). Karena kalau swab itu terlambat, sebetulnya mereka sudah sembuh tapi kemudian kita nggak bisa (tes swab dua kali), bisa saja mereka tertular kembali. Karena kita tidak melakukan pemisahan," kata Risma di Surabaya, Ahad (7/6).
Risma mengakui, masifnya tes swab yang dilakukan karena Pemkot Surabaya memperoleh banyaknya bantuan, terutama terkait alat tes. Hal itu membuat tes swab bisa cepat dilakukan.
Semakin cepat tes swab dilakukan, kata dia, pasien positif yang telah sembuh akan makin mudah terdeteksi. Risma mengungkapkan, sebagian besar warga Surabaya yang dinyatakan sembuh tersebut adalah pasien yang sebelumnya menjalani karantina mandiri.
Mereka diisolasi bersama anggota keluarganya yang juga terpapar Covid-19. Setelah salah satu di antara mereka dinyatakan sembuh, petugas kesehatan Puskesmas dengan cepat memisahkannya.
Risma mengatakan hal itu untuk memperkecil risiko penularan kembali. "Yang sembuh itu juga hampir 90 persen itu di rumah, jadi yang perawatan jalan. Nah di rumah itu ada yang sakit, ada yang sembuh. Karena itu kalau kita lakukan swab, dia sembuh, maka kita pisahkan," ujarnya.
Dalam catatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, lonjakan angka kesembuhan di Surabaya terjadi mulai 2 Juni 2020. Penambahan pasien sembuh sebanyak 60 orang, dengan total kumulatif 300 orang sembuh.
Kemudian pada 3 Juni, pasien sembuh di Surabaya bertambah sebanyak 240 pasien, sehingga total 540 orang. Lalu pada 4 Juni, kembali bertambah 70 orang, dengan total 610 pasien sembuh.
Selanjutnya, pada 5 Juni bertambah 132 orang, sehingga menjadi 742 pasien sembuh. Berikutnya pada 6 Juni, bertambah sebanyak 24 orang sehingga total pasien sembuh di Surabaya berjumlah 766 orang.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berharap melonjaknya angka kesembuhan di Jatim ini bisa menjadi motivasi dan pendorong semangat bagi para pasien yang masih menjalani perawatan. "Saya pikir ini untuk mendorong semangat untuk yang saat ini sakit untuk mereka bahwa bisa disembuhkan," ujar Risma.