REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah ditunjuk sebagai ketua umum Partai Gerindra pada rapat pimpinan nasional (rapimnas), Jumat (5/6) lalu, Prabowo Subianto juga diisukan kembali melaju dalam kontestasi pemilihan presiden 2024. Namun, Prabowo disebut tak pernah bicara soal capres 2024.
Hal ini diungkapkan Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. "Beliau tidak pernah bicara masalah capres 2024," ujarnya saat dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (7/6).
Dahnil mengatakan, Prabowo yang menjabat sebagai menteri pertahanan saat ini masih fokus mengerjakan tugasnya di Kementerian Pertahanan sehingga tugas yang diemban Prabowo itu terlaksana dengan maksimal. "Beliau hanya fokus memastikan tugas-tugas beliau di Kementerian Pertahanan yang diamanahkan presiden bisa berjalan dengan baik, itu saja," kata Dahnil.
Dahnil juga mengatakan, selama menjabat sebagai menhan, Prabowo tak pernah berbicara soal kontestasi Pemilu 2024. Prabowo disebut sama sekali tak bicara soal peluang dirinya maju maupun calon-calon potensial lainnya. "Tidak dan belum pernah," ujar Dahnil menegaskan.
Terpisah, Gerindra juga mengeklaim belum ada pembahasan soal capres 2024. "Belum ada pembicaraan soal capres," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (7/6).
Dasco yang juga menjadi satu dari lima juru bicara resmi Gerindra mengatakan, rapimnas pada Jumat lalu tersebut lebih pada membicarakan target-target Gerindra sebagai parpol dalam pergelaran pemilu yang akan datang. "Iya itu kan rapimnas untuk internal," ujar Wakil Ketua DPR Koordinator Ekonomi dan Keuangan tersebut.
Sebelumnya, dalam rapimnas yang digelar secara virtual, 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) menyatakan keinginannya agar Prabowo kembali menjadi ketua umum partai. "Tiga puluh empat daerah yang membawa aspirasi seluruh DPC di Indonesia meminta kembali Prabowo Subianto menjadi ketum Gerindra 2020-2025," ujar Dasco.
Prabowo dinilai sebagai sosok yang masih diperlukan untuk memimpin partai berlambang Garuda itu. Apalagi, jasanya terhadap Partai Gerindra terbukti dalam pemilihan umum sebelumnya. "Gerindra masih butuh perekat, masih butuh figur yang dapat jadi pengayom, dan masih butuh figur pejuang yang memimpin perjuangan Gerindra ke depan," ujar Dasco.